Jalur Maut di Ness
Jalur Maut di Ness Jambi, Jalan Alternatif Kota Jambi-Batanghari Kerap Telan Korban
Jalan alternatif Kota Jambi ke Batanghari dan sebaliknya ini, oleh sebagian warga Jambi disebut sebagai "jalur maut".
Penulis: tribunjambi | Editor: asto s
Ringkasan Berita:
- Jalan Ness: Panjangnya 31 kilometer, lokasi di wilayah Kabupaten Muaro Jambi, merupakan jalan alternatif dari Kota Jambi ke Kabupaten Batanghari dan sebaliknya.
- Jalur Maut: Jalan ini mendapat julukan jalur maut bagi sebagian masyarakat karena kerap terjadi kecelakaan.
- Penyebab Kecelakaan Maut: Para sopir mengungkap faktor-faktor penyebab kecelakaan maut di Jalan Ness.
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ada beberapa lokasi rawan kecelakaan lalu lintas di Jambi, di antaranya Jalan Ness yang berapa di wilayah Kabupaten Muaro Jambi. Jalan ini, oleh sebagian warga Jambi disebut sebagai "jalur maut" karena kerap menelan korban.
Tercatat, tahun ini, sudah belasan kali terjadi kecelakaan di jalan penghubung Kota Jambi menuju Kabupaten Batang Hari yang panjangnya 31 kilometer itu.
Kecelakaan di sana beragam, dari mobil terbalik hingga adu kambing dua kendaraan, serta korban luka-luka hingga korban terjepit lalu meninggal dunia.
Beberapa warga dan sopir travel yang kerap melintas di sana, menuturkan kondisi jalan dan titik rawan kecelakaan di Jalan Ness.
Yanto, warga sekitar, menuturkan kawasan Jalan Ness, Desa Danau Sarang Elang, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, memang kerap terjadi kecelakaan.
"Sering itu kecelakaan, dalam setahun 10 kali lebih kecelakaan, yang tabrakan maupun tunggal, teras rumah pernah kena tumbur (tabrak)," ujarnya kepada Tribun Jambi, Selasa (7/10) pekan lalu.
Menurutnya ada beberapa titik rawan kecelakaan di sepanjang Jalan Ness, di antaranya kawasan flyover tol hingga kawasan Musala Fathulrahman.
"Karena jalan kecil, ban mobil sering berada di luar aspal jalan. Pinggir jalan itu tidak rata. Sehingga, mobil oleng dan terguling saat ban mobil naik ke aspal," tuturnya.
Waktu-waktu rawan kecelakaan di kawasan itu tidak menentu. Yanto bilang, bisa terjadi pagi, siang, hingga malam.

"Tidak menentu, kadang malam, kadang siang. Kalau malam, di bawah jam 12 malam sekira jam 10 malam. Kalau siang sekitar pukul tiga sore," jelasnya.
Rawan di Tanjakan
Warga sekitar lainnya, Kumara Seta, menuturkan hal berbeda. Di kawasan tersebut, dia mengetahui pernah tiga kali terjadi kecelakaan.
"Memang rawan kecelakaan, tiga kali kecelakaan setahun ini setahu saya. Ada korban yang mengalami patah tangan, kejadiannya bulan puasa kemarin," katanya.
Menurutnya, titik rawan kecelakaan ada di setiap tanjakan. Kejadian terbaru, titik rawan di kawasan Musala Fathulrahman.
Multiangle
Eksklusif
Meaningful
liputan khusus
Ness
Kabupaten Muaro Jambi
Kabupaten Batang Hari
jalur maut
Simpang Sungai Duren
Pria tanpa Busana Lompat dari Lantai 10 usai Ditolak Bercinta Dini Hari Tadi |
![]() |
---|
Mobil 10 Kali Isi Bensin Rp2 Juta lalu Kebakaran dan Empat Ledakan Terjadi di SPBU |
![]() |
---|
Lirih Ayah Dapati Anak yang Hamil tak Bernyawa di Kamar Hotel: Ditunggu tak Pulang |
![]() |
---|
Aipda Handoko Hampir Menangis Lihat Pelukan dari Balik Jeruji Polsek Sekernan Muaro Jambi |
![]() |
---|
Kasus Pembunuhan Imam Komaini di Tebo, Kuasa Hukum: Yang Pukul Masih Berkeliaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.