Berita Viral

Harga Emas di Jambi Tembus 14 Juta, Warga Pilih Nabung di Bank

Kenaikan harga emas di Kota Jambi dalam sepekan terakhir mulai dirasakan dampaknya oleh masyarakat.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Srituti Apriliani Putri
Kenaikan harga emas di Kota Jambi dalam sepekan terakhir mulai dirasakan dampaknya oleh masyarakat. 

TRIBUNJAMBI.COM - Harga emas di Kota Jambi menunjukkan tren penguatan yang signifikan dalam sepekan terakhir.

 Kenaikan ini menjadi salah satu sinyal pergerakan ekonomi di tingkat lokal, di mana logam mulia terus diminati sebagai instrumen investasi, meski daya beli masyarakat mulai tertahan.

Pantauan Tribunjambi.com pada Jumat (10/10/2025) memperlihatkan, harga logam mulia di sejumlah toko perhiasan di Kota Jambi terus merangkak naik. 

Lonjakan harga ini membuat nilai jual emas menembus titik tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.

Di Toko Emas Maharani, yang berlokasi di Jalan Orang Kayo Pingai, Pasar Talang Banjar, harga perhiasan logam mulia kini mencapai Rp14,5 juta per suku. 

Sementara emas murni dijual Rp13,5 juta per suku, dan emas kadar 90 dibanderol Rp2.050.000 per gram.

Owner Toko Emas Maharani, Aan, mengatakan lonjakan harga ini sudah berlangsung sejak sepekan terakhir dan mulai memengaruhi perilaku konsumen.

“Seminggu ini memang tinggi, bulan lalu masih di kisaran Rp12-13 juta,” ujarnya.

Kenaikan tersebut, menurut Aan, turut berdampak pada tingkat transaksi di tokonya.

“Sekarang pembelian menurun, banyak yang tanya harga terus tidak jadi beli,” katanya.

Selain menjual perhiasan, Toko Emas Maharani juga menyediakan emas batangan.

 Untuk jenis emas Antam, harga jual kini menembus Rp2.950.000 per gram, sedangkan harga buyback berada di kisaran Rp2.500.000 per gram.

Kondisi ini menunjukkan bahwa tren kenaikan harga emas tidak hanya terjadi pada perhiasan, tetapi juga pada emas batangan yang biasa dijadikan aset investasi jangka panjang.

Masyarakat Lebih Hati-Hati

Kenaikan harga emas di Jambi dalam sepekan terakhir membuat sebagian masyarakat memilih menahan diri. Mereka cenderung menunggu harga kembali stabil sebelum melakukan pembelian.

Salah satu warga Kota Jambi, Maya, mengatakan ia menunda membeli emas karena harga yang dianggap terlalu tinggi.

“Kalau sekarang mahal, jadi belum dulu untuk beli emas. Paling di tabung ke bank saja uangnya,” ujar Maya.

Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran perilaku konsumen, di mana masyarakat kini lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan finansial. 

Banyak warga memilih menyimpan uang tunai atau menabung sambil menunggu harga logam mulia turun kembali.

Indikasi Kekuatan Pasar Logam Mulia

Kenaikan harga emas di Kota Jambi sejalan dengan tren nasional dan global.

 Secara umum, kenaikan harga emas kerap dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, serta kondisi geopolitik dan kebijakan ekonomi dunia.

Meski demikian, di tingkat daerah seperti Jambi, kenaikan ini juga menjadi indikasi bahwa emas tetap menjadi pilihan utama masyarakat dalam menjaga nilai kekayaan. 

Lonjakan harga emas menunjukkan bahwa komoditas ini masih dianggap sebagai aset aman (safe haven) di tengah ketidakpastian ekonomi.

Bagi pelaku usaha perhiasan, kondisi seperti ini merupakan bagian dari siklus pasar. Mereka harus menyesuaikan harga jual dan stok untuk tetap menjaga kestabilan penjualan.

Beberapa toko emas di kawasan Pasar Jambi bahkan memilih memperbanyak stok emas kadar rendah karena dinilai lebih terjangkau oleh masyarakat.

 Namun, sebagian lain tetap fokus pada penjualan emas murni dan emas batangan yang lebih diminati investor lokal.

Antara Investasi dan Kebutuhan Sosial

Di sisi lain, emas masih memiliki fungsi sosial yang kuat di kalangan masyarakat Jambi, terutama untuk kebutuhan pernikahan dan acara adat.

 Kenaikan harga yang terjadi akhir-akhir ini membuat sejumlah calon pembeli menunda rencana pembelian untuk kebutuhan tersebut.

Aan menyebutkan bahwa meskipun transaksi menurun, jumlah pengunjung yang datang menanyakan harga justru meningkat.

“Banyak yang datang cuma tanya harga, bandingin dengan toko lain, tapi belum beli,” ungkapnya.

Kenaikan harga emas juga memicu pergerakan di sektor jasa keuangan, seperti pegadaian dan perbankan, di mana sebagian masyarakat memanfaatkan layanan simpanan emas atau menukar perhiasan lama untuk mendapatkan dana segar.

Menunggu Harga Kembali Stabil

Para pelaku pasar memperkirakan harga emas masih akan fluktuatif dalam beberapa minggu ke depan, tergantung pada kondisi global dan tingkat permintaan. 

Bagi masyarakat, langkah menunggu dinilai sebagai strategi untuk mendapatkan harga yang lebih rasional.

Di tengah dinamika ini, para pemilik toko emas di Jambi tetap optimistis bahwa penjualan akan kembali meningkat ketika harga mulai stabil.

 Sementara itu, bagi sebagian warga seperti Maya, emas tetap menjadi pilihan investasi yang menarik—meskipun untuk saat ini, keputusan terbaik adalah menunggu.

“Kalau nanti harga turun lagi, baru beli. Sekarang lihat-lihat dulu saja,” kata Maya.

Tren penguatan harga emas di Jambi menjadi gambaran kecil dari situasi ekonomi yang lebih luas. 

Logam mulia masih menjadi barometer kepercayaan masyarakat terhadap stabilitas ekonomi, sekaligus menjadi simbol nilai yang terus dijaga di tengah perubahan zaman.

 (Srituti Apriliani)

Baca juga: Harga Emas Naik Tajam di Jambi, Pedagang Sebut Pembeli Banyak yang Batal Transaksi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved