Janin Meninggal di Kandungan
Dokter Kandungan Ungkap Penyebab Janin Meninggal di Jambi, Bukan karena Suntikan Alergi
Dokter spesialis kandungan, dr. Zul Andrianta, angkat bicara terkait kematian janin yang sempat dikaitkan dengan suntikan obat alergi yang diterima
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Dokter spesialis kandungan, dr. Zul Andrianta, angkat bicara terkait kematian janin yang sempat dikaitkan dengan suntikan obat alergi yang diterima ibunya.
Saat ditemui Tribun Jambi, dr. Zul menjelaskan bahwa pasien tersebut datang untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan USG di tempat praktiknya.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui janin yang dikandung pasien sudah tidak memiliki detak jantung.
"Saat saya periksa, detak jantung janinnya sudah tidak ada," ujar dr. Zul, Sabtu sore (4/9/2025).
Baca juga: Tragedi Suntik Alergi: Janin 9 Bulan Meninggal Usai Ditangani Dokter Umum di RS Bersalin Kota Jambi
Ia menambahkan, pada saat itu belum bisa dipastikan penyebab kematian janin, sehingga dirinya menyarankan agar pasien segera dirujuk ke Rumah Sakit Anisa untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.
"Setelah janin dikeluarkan, baru diketahui terdapat kelainan pada tali pusat," jelasnya.
Menurut dr. Zul, tali pusat janin tampak menghitam sepanjang sekitar 10–15 sentimeter, dan hal inilah yang diduga kuat menjadi penyebab kematian janin.
"Pasien ini sudah dua kali datang ke tempat saya. Pada kunjungan kedua, janin sudah tidak ada detak jantung. Kondisi tali pusat menghitam baru diketahui setelah janin dikeluarkan," katanya.
Ia menjelaskan, kelainan pada tali pusat tersebut bisa disebabkan oleh dua hal.
Kemungkinan pertama, akibat aktivitas janin yang terlalu aktif sehingga tali pusat terpelintir.
Kemungkinan kedua, karena ibu hamil tersebut memiliki penyakit Diabetes Melitus (DM) atau dikenal dengan kencing manis.
"Dugaan kami, penyebabnya salah satu dari dua hal itu. Dari pemeriksaan, pasien tampak tidak menyadari bahwa dirinya menderita DM," jelas dr. Zul.
Ia menegaskan, kematian janin tersebut tidak berhubungan dengan pemberian suntikan obat alergi yang sempat diterima pasien dari dokter umum beberapa hari sebelumnya.
"Kasus ini murni karena kelainan pada tali pusat, bukan akibat suntikan alergi," tegasnya.
Terpisah, dr. Edwiq Restu Andillah, dokter jaga yang memberikan suntikan alergi kepada pasien, menyampaikan bahwa tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur medis.
"Obat alergi yang kami berikan tidak berpengaruh terhadap kondisi janin. Kami juga telah melakukan observasi setelah tindakan diberikan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Tribunjambi.com, duka mendalam menyelimuti NP (25), warga Handil Jaya, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, setelah janin yang dikandungnya selama sembilan bulan meninggal dunia.
Kematian tragis ini diduga kuat akibat reaksi dari suntikan obat alergi yang diberikan oleh seorang dokter umum di rumah sakit bersalin berinisial A.
Fasilitas kesehatan itu diketahui milik salah satu pejabat di Pemerintah Kota Jambi.
Peristiwa yang memicu kehebohan di media sosial, khususnya akun Instagram @kabarkampungkito_djb, ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai standar operasional prosedur (SOP) dan dugaan kelalaian medis di rumah sakit tersebut.
Kisah pilu ini bermula pada Senin, 29 September 2025, sekitar pukul 21.00 WIB.
Baca juga: Ibunda Misri Akui Tak Tahu Anaknya Rekayasa Pembunuhan Brigadir Nurhadi: Baru Tahu dari Wartawan
Gigit Jari Polisi Hacker Bjorka Asli Muncul dan Masih Bebas, Lalu Siapa yang Ditangkap Sebelumnya? |
![]() |
---|
Kuatnya Nafsu Istri TNI Selingkuh dengan Pratu RH, Izinnya ke Pasar Tapi ke Hotel: Sehari Tiga Kali |
![]() |
---|
Terbongkar Peran Misri Wanita Jambi Dalam Kasus Brigadir Nurhadi, Rupanya Tak Cuma Jadi LC di Vila |
![]() |
---|
Ketahuan Jokowi Diam-diam Temui Prabowo di Kertanegara, Rahasia Terbongkar, Bahas Gibran 2 Periode? |
![]() |
---|
Pertikaian Yai Mim dan Sahara: Permintaan Maaf Berujung Tuduhan Santet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.