Berita Viral

Tragedi Suntik Alergi: Janin 9 Bulan Meninggal Usai Ditangani Dokter Umum di RS Bersalin Kota Jambi

Kematian tragis ini diduga kuat akibat reaksi dari suntikan obat alergi yang diberikan oleh seorang dokter umum di Rumah Sakit Bersalin berinisial A.

|
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
canva
Ilustrasi janin dalam kandungan 

TRIBUNJAMBI.COM - Duka mendalam menyelimuti NP (25), warga Handil Jaya, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, setelah janin yang dikandungnya selama sembilan bulan meninggal dunia.

Kematian tragis ini diduga kuat akibat reaksi dari suntikan obat alergi yang diberikan oleh seorang dokter umum di rumah sakit bersalin berinisial A.

Fasilitas kesehatan itu diketahui milik salah satu pejabat di Pemerintah Kota Jambi.

Peristiwa yang memicu kehebohan di media sosial, khususnya akun Instagram @kabarkampungkito_djb, ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai standar operasional prosedur (SOP) dan dugaan kelalaian medis di rumah sakit tersebut.

Kisah pilu ini bermula pada Senin, 29 September 2025, sekitar pukul 21.00 WIB.

NP, yang tengah hamil tua, mendatangi rumah sakit bersalin itu karena mengalami gejala alergi yang cukup parah, yaitu gatal, wajah bengkak, dan disertai sesak napas.

Menurut keterangan M, salah satu anggota keluarga yang mendampingi, kondisi NP dan janinnya awalnya dilaporkan normal, termasuk detak jantung bayi dan tekanan darah.

Namun, saat itu NP hanya ditangani oleh dokter umum berinisial D, bukan dokter spesialis kandungan (obgyn).

Baca juga: Sampai Hati Pria Empas Bayi 8 Hari yang Tertidur hingga Tiada saat Ibu Mandi

Baca juga: Obat Manjur Ala Dokter Tifa Sembuhkan Penyakit Jokowi: Protokol Nutrisi Surgawi,Syarat Taubat Nasuha

Baca juga: Pelaku Perampokan Berujung Maut di Jambi Dikabarkan Ditangkap di Lampung, Kapolres: Masih Kejar

Keluarga sempat menanyakan keamanan suntikan yang akan diberikan untuk ibu hamil.

"Kami sudah bertanya; aman enggak untuk bumil, aman kata dokter [D]. Setahu kami harus berada di bawah pengawasan dan koordinasi ketat dengan dokter kandungan karena ini hamil tua," ujar M, menyesalkan ketiadaan koordinasi yang diduga terjadi.

Setelah disuntik, alih-alih dirawat, NP justru diminta pulang.

"Kami disuruh pulang dengan alasan alergi ini biasa dan tidak perlu perawatan. Padahal kami melihat kondisinya tidak mungkin untuk rawat jalan," tambah M.

Setibanya di rumah, kondisi NP memburuk.

Ia mengalami demam tinggi dan kelemahan selama dua hari. 

Keluarga menduga kondisi ini merupakan reaksi dari suntikan yang memengaruhi kesehatan ibu dan janin.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved