Berita Viral
Pertikaian Yai Mim dan Sahara: Permintaan Maaf Berujung Tuduhan Santet
Konflik Yai Mim dengan pemilik usaha rental mobil bernama Sahara terus berkembang dan menjadi sorotan publik.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Konflik antara Muhammad Imam Muslimin atau yang akrab disapa Yai Mim dengan pemilik usaha rental mobil bernama Sahara terus berkembang dan menjadi sorotan publik.
Kasus yang semula berawal dari persoalan sepele kini melebar ke berbagai ranah, termasuk dugaan pelecehan seksual dan tudingan praktik mistis.
Semula, perdebatan antara keduanya dipicu oleh persoalan sederhana: mobil rental milik Sahara yang diparkir hingga menghalangi akses rumah Yai Mim. Dari situ, ketegangan meningkat dan meluas hingga menyentuh persoalan kepemilikan lahan, bahkan berujung pada laporan hukum.
Peristiwa tersebut semakin ramai dibicarakan setelah beredar video yang memperlihatkan Yai Mim datang ke kantor polisi dengan kepala diperban dan mulut miring layaknya penderita stroke.
Dalam penjelasannya kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Yai Mim menuturkan bahwa reaksi fisiknya itu merupakan bagian dari strategi menghadapi tekanan, bukan kondisi medis sebenarnya.
“Saya samperin, ‘mbak saya minta maaf lho mbak, pak Ramin saya juga minta maaf’. Karena terjadi pembongkaran properti saya,” ujar Yai Mim.
Namun, menurutnya, permintaan maaf itu justru disambut amarah oleh Sahara dan seorang pekerja bernama Ramin.
“Orang dimintai maaf tambah marah. Pokoknya marah terus saya ditendang gini, pokoknya gak terkontrol,” ucapnya.
Yai Mim mengaku menerapkan teori psikologi yang pernah ia pelajari saat menerima perlakuan tersebut. “Ada teori psikologi bahwa kalau kita terkena sesuatu kita lawan dengan yang lebih keras. Jatuhkan diri yang lebih sakit daripada ini supaya gak stroke. Itu perlawanan namanya, itu ada teorinya kok,” kata Yai Mim.
Lebih jauh, ia menuturkan bahwa dirinya merasa menjadi target kiriman santet. Untuk melawan hal itu, ia berpura-pura mengalami stroke.
“Saya kan disantet sama Pak Yono, ‘tanah pundem ambilkan, mati kowe’. Supaya dia puas bahwa santet itu mustajab maka saya bilang ‘Pak yana’ (sambil mulut miring) jadi santetnya santet stroke,” ujarnya.
Menurutnya, tindakan pura-pura itu dimaksudkan agar pihak yang dianggap mengirim santet merasa puas dan berhenti mengirimkan hal serupa.
“Dengan begitu dia puas tidak akan nyantet lagi alias sebenarnya santet mu ora mandi blas,” tambahnya.
Di sisi lain, Sahara mengaku terkejut dengan tindakan Yai Mim yang berpura-pura mengalami stroke. “Saya juga di luar prediksi kalau beliau melakukan hal tersebut,” ucap Sahara.
Ia kemudian menjelaskan bahwa pekerja bernama Ramin sempat memiliki masalah pribadi dengan Yai Mim.
“Pak Ramin, dituduh memperkosa istrinya sama Pak Mim. Saya paham sekali kondisi psikologinya ketika difitnah seperti itu.
Beliau mendam juga kan banyak masalah juga dengan Yai Mim, dituduh dicuri curi semen, dicuri material.
UPDATE Tim SAR Temukan Potongan Tubuh di Ponpes Al Khoziny, Korban Tewas 17 Orang |
![]() |
---|
Sosok Pimpinan DPRD Gagap dan Cengengesan saat Baca Pembukaan UUD 1945 |
![]() |
---|
Dua Jam Jokowi Temui Prabowo Subianto, Bahas Apa? |
![]() |
---|
Setelah Dilaporkan Soal Penggelapan, Ashanty Kini Dituding Rampas Aset Mantan Karyawan |
![]() |
---|
Nasib Pengguna TikTok Setelah Live Streaming Dibekukan Pemerintah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.