Wawancara Eksklusif

Saksi Kata, Anggota HMI Dikeroyok di UIN STS Jambi hingga Kepala Bocor

Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) diketoyok di UIN STS Jambi hingga luka di bagian kepala hingga mendapatkan empat jahitan.

|
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: asto s

Seharusnya kita adu gagasan dan ide, lha ini malah adu jotos. Ini yang saya sayangkan.

Kita kembali lagi, ya, tadi kan kalian dilarang mengibarkan bendera, mereka mengibarkan bendera tidak?

Mereka mengibarkan bendera. Itulah yang sangat kami sayangkan, apa dasar hukum mereka melarang kami mengibarkan bendera.

Itu murni ego organisasi, karena kami sama sama mahasiswa UIN, dan kita sama sama OKP status kita sama, kenapa kami dibeda-bedakan.

Mereka dapat waktu untuk orasi tidak saat itu ?

Mereka orasi, pakai atribut bahkan dari beberapa hari sebelumnya. M

Ini yang perlu dipertanyakan, kenapa kami tidak boleh, bahkan mengibarkan bendera saja kami tidak boleh.

Intinya, kejadian ini bukan organisasinya, tapi oknumnya?

Ya, benar, bahkan banyak dari mereka yang mencoba melerai dan memberikan kami jalan untuk lewat.

Saya tahu betul tidak ada organisasi yang jelek, semua bagus. 

Tapi, memang kalau melihat oknum tersebut jauh dari kata anak organisasi, apalagi mahasiswa bisa jadi mereka penyusup.

Nah, sekarang sudah kejadian ya. Ada tindakan hukum tidak?

Ya, pasti. Setelah saya dibawa ke puskesmas, kami didampingi oleh senior HMI yang pengacara, melakukan laporan polisian.

Nanti, kita akan ke polda lagi untuk meminta surat pengantar untuk visum ke RS Bhayangkara.

Laporan tersebut ke oknum atau organisasinya?

Kita melaporkan oknumnya. Berdasarkan video yang kami miliki, ada 3-4 nama yang terverifikasi dan ini yang kita laporkan dulu.

Bagaimana langkah ke depannya?

Kita akan terus melakukan upaya hukum dan usut sampai tuntas melalui jalur hukum.

Hal ini karena tahun 2023 ada yang mengalami kejadian serupa, di mana kepalanya juga bocor seperti saya karena di pukuli.

Kekerasan ini terjadi hampir setiap tahun, makanya kita tidak ingin terulang lagi

Ada video yang beredar peristiwa ini hingga sampai ke Unja?

Ya, kami dikejar hingga ke Unja, peristiwa ini juga terjadi tahun kemarin (2024).

Masuk sampai ke dalam Unja?

Tidak. Kami hanya di depannya saja. Di sana ribut lagi 

Inilah kenapa saya ingin ada proses hukum agar tidak terjadi lagi dan menjadi efek jera untuk mereka.

Pengurus organisasi sebelah ada menghubungi tidak untuk konfirmasi atau silaturahmi ?

Belum ada. Mereka belum ada itikad baik.

Bagaimana harapan ke depannya?

Saya berharap kondisi UIN bisa lebih kondusif dan tidak ada lagi kejadian seperti ini. 
Karena ini sudah terjadi bertahun-tahun.

Kami khawatir ada doktrin sesat yang ada di organisasi kampus.

Kemarin kan melakukan proses kaderisasi, namun terjadi peristiwa tersebut. Trauma tidak dan masih mau melakukan proses kaderisasi?

Masih maulah, ini bukan apa-apanya.

Walaupun kemarin itu, bendera kami diinjak -injak ini yang sangat saya sayangkan. Apalagi sambil ketawa, arogan dan menghina. Bendera itu, simbol organisasi dan kebanggaan kami.

Mereka merampas bendera? 

Ya, mereka merampas bendera kami dan langsung diinjak-injak. Bahkan spanduk kami yang ada di luar kampus mereka ambil dan injak-injak.

Mereka ini kenapa, apa yang mereka takutkan dari kami.

Orang yang mengambil bendera dan melakukan pemukulan itu, apakah orang yang sama?

Iya mereka orang yang sama, itulah saya ragu mereka kader organisasi. 

Atau mereka memang kader, tapi tidak mempelajari doktrin organisasi, sehingga yang dapat hanya semangat saja. (m yon rinaldi)

Baca juga: PB HMI Kecam Kekerasan Terhadap Kader di UIN STS Jambi

Baca juga: Kericuhan HMI dan PMII, Ketua MD KAHMI Tebo Sebut UIN STS Jambi Gagal Jadi Kampus Islam

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved