Berita Viral

Tren Manusia Tikus dari Cina Merambah Indonesia, Bahaya untuk Anak Remaja

Manusia tikus adalah anak-anak muda yang bangun siang, berbaring di tempat tidur hingga malam, membuka ponsel tanpa tujuan.

Editor: asto s
ist
ILUISTRASI Tren Manusia Tikus dari Cina Merambah Indonesia, Bahaya untuk Anak Remaja. 

Ringkasan Berita:
  • Tren manusia sampah dari CIna ini bisa menjadi ancaman bagi anak muda.
  • Mereka bisa menjadi generasi frustrasi.
  • Mereka adalah anak-anak muda yang bangun siang, berbaring di tempat tidur hingga malam, membuka ponsel tanpa tujuan.

 

TRIBNUNJAMBI.COM - Tren manusia tikus dari Cina mulai merambah ke Indonesia.

Di media sosial Tiongkok, istilah manusia tikus viral ditonton miliaran orang.

Apa itu manusia tikus? Mengapa bisa jadi tren?

Mereka adalah anak-anak muda yang bangun siang, berbaring di tempat tidur hingga malam, membuka ponsel tanpa tujuan.

Mereka memesan makanan online diantar sampai rumah, dan memutus hubungan sosial.

Di media sosial mereka dibandingkan dengan "tikus" yang hidup dalam kegelapan tanpa tujuan dan hanya tahu cara bersembunyi.

Postingan tentang "manusia tikus" telah menarik lebih dari 2 miliar penayangan di media sosial Tiongkok.

Mulai dari TikTok hingga Weibo, banyak pula meme-nya beredar hingga menjadi produk komersial.

Sebuah foto mengejutkan memperlihatkan seorang gadis di Zhejiang yang membagikan jadwalnya "berbaring" sepanjang hari telah menimbulkan kehebohan.

Seorang wanita bermarga Lin, dari Beijing mengatakan dia bekerja dari rumah, menghindari komunikasi yang tidak perlu dengan rekan kerja, bungkus makanan dibawa pulang atau pesan makanan lewat online, dan menghabiskan akhir pekannya dengan tidur dan bermain game di rumah.

"Tidak perlu bersikap energik atau ambisius," ujarnya dikutip dari SCMP.

"Kita hidup bukan untuk membuat orang terkesan. Merasa nyaman saja sudah cukup."

“Gen frustrasi” menyebar secara global

Di Jepang, dikenal istilah Hikikomori yang merujuk pada orang-orang yang telah menarik diri dari masyarakat selama enam bulan atau lebih.

Lebih dari 1 juta orang Jepang hidup tenang di balik pintu kamar tidur, terputus dari hubungan sosial, dan menjadi "bayangan" di kawasan perkotaan modern.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved