Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen 18 November 2025 - Allah Berkuasa Mutlak
Bacaan ayat: Ulangan 2:30 (TB) Tetapi Sihon, raja Hesybon, tidak mau memberi kita berjalan melalui daerahnya, sebab TUHAN, Allahmu
Renungan Harian Kristen 18 November 2025 - Allah Berkuasa Mutlak
Bacaan ayat: Ulangan 2:30 (TB) Tetapi Sihon, raja Hesybon, tidak mau memberi kita berjalan melalui daerahnya, sebab TUHAN, Allahmu, membuat dia keras kepala dan tegar hati, dengan maksud menyerahkan dia ke dalam tanganmu, seperti yang terjadi sekarang ini.
Oleh Pdt Feri Nugroho
Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Konsekuensi hal ini membuat manusia memiliki apa yang dimiliki oleh Allah dalam batasan tertentu.
Salah satunya ialah kehendak bebas. Itu sebabnya manusia dapat membuat pilihan. Bahkan pilihan untuk memberontak kepada Allah pun dihormati oleh Allah.
Itulah yang membuat manusia berpotensi jatuh dalam dosa, dan benar terjadi ketika manusia memilih makan dari buah pohon pengetahuan yang sebenarnya Allah telah larang untuk memakannya.
Namun banyak yang salah paham.
Diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, dikiranya Allah yang seperti manusia, ketika membaca Kitab Suci yang menyatakan mata Tuhan melihat, atau tangan Tuhan teracung, atau Allah berjalan.
Padahal yang benar ialah manusia yang seperti Allah, bukan Allah yang seperti manusia. Itu dua hal yang berbeda.
Musa menceritakan kembali bagaimana kisah perjalanan menuju tanah perjanjian. Ketika melewati wilayah kekuasaan Raja Sihon yang berkuasa di Hesybon, mereka minta ijin untuk lewat.
Bahkan jika harus memenuhi kebutuhan logistik, mereka akan membelinya, tanpa harus merugikan negeri Hesybon. Sayangnya, Raja Sihon berkeras hati dan tidak mengijinkan mereka lewat.
Tentu ada banyak pertimbangan politik dan kekuasaan yang menjadi motifnya.
Itu sebabnya Raja Sihon justru memerintahkan pasukannya untuk menyerang.
Menarik bahwa dibalik peristiwa tersebut, dinyatakan bahwa, "... Sihon, raja Hesybon, tidak mau memberi kita berjalan melalui daerahnya, sebab TUHAN, Allahmu, membuat dia keras kepala dan tegar hati, dengan maksud menyerahkan dia ke dalam tanganmu, seperti yang terjadi sekarang ini."
Dalam hal ini Allah berkarya untuk sesuatu yang lebih besar, bahwa Ia menyertai dan membuat umat Tuhan berhasil mengalahkan mereka.
Dengan demikian, keperluan logistik justru terpenuhi melalui rampasan perang dan wilayahnya dikuasai.
Tidak ada yang salah dalam peristiwa ini. Permohonan ijin untuk lewat sudah dimintakan. Bahkan demi menjaga stabilitas ekonomi, diberlakukan hukum perdagangan.
Jika umat Tuhan akhirnya merebut wilayah Hesybon, itu wajar dalam hukum perang. Bagaimana dengan peran Allah? Bermasalah kah ketika dinyatakan bahwa Allah membuat Sihon tegar tengkuk dan keras kepala?
Jika berfikir bahwa Allah seperti manusia, maka akan ada masalah. Namun menjadi berbeda jika memahami bahwa manusia yang seperti Allah.
Justru dalam peristiwa Raja Sihon, kita dibuat paham tentang Allah yang berotoritas mutlak atas segala yang ada.
Jika Allah merancang wilayah Hesybon akan dikuasai dan diberikan kepada umat-Nya, siapa yang bisa protes?
Bukankah Ia pencipta langit dan bumi? Itu artinya segala hal yang ada, terlihat atau tidak terlihat, ialah milik Allah, dan Ia bebas hendak Ia berikan kepada siapa Ia kehendaki.
Menempatkan Allah sebagai pemilik otoritas mutlak atas segala yang ada, akan menolong kita untuk terbiasa memaknai segala yang terjadi dalam kaca mata Allah.
Ketika sepiring nasi yang siap kita makan, tiba-tiba tumpah tersenggol tangan, kita tidak akan mudah marah. Kita bisa berfikir bahwa itu cara Allah memberi makan kepada para semut yang sedang kelaparan.
Ketika harus berjumpa dengan orang yang sulit, kita bisa berfikir bahwa itu jawaban doa ketika kita minta kesabaran.
Orang sulit ternyata dipakai Allah untuk mengajarkan kita untuk bersabar. Selalu ada cara bagi Allah untuk menyatakan kehendak-Nya.
Yang diperlukan ialah kreatifitas untuk melihat dan menemukannya. Amin
Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang
| Kapolsek Ditarik Paksa Keluar Kantor, Emosi Warga Saat Geruduk Polsek, Bendera Sampai Diturunkan |
|
|---|
| Hakim Konstitusi Arsul Sani Buka-Bukaan Bantah Ijazah Palsu: Tunjukkan Ijazah Doktor Asli ke Publik |
|
|---|
| Duka Siswa SMPN 19 Tangsel Meninggal Usai Jadi Korban Bullying, Korban Sempat Koma |
|
|---|
| Emosi Anak Menkeu Purbaya Gegara Keluarganya Dihina Di Sosmed, Buat Sayembara Hadiah Fantastis! |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/18112020_feri-nugroho.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.