Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen 10 November 2025 - Komunikasi Kunci Membangun Relasi
Bacaan ayat: Matius 20:32 (TB) Lalu Yesus berhenti dan memanggil mereka. Ia berkata: "Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?"
Renungan Harian Kristen 10 November 2025 - Komunikasi Kunci Mmebangun Relasi
Bacaan ayat: Matius 20:32 (TB) Lalu Yesus berhenti dan memanggil mereka. Ia berkata: "Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?"
Oleh Pdt Feri Nugroho
Beberapa orang bisa saja berpendapat bahwa tidak ada bedanya orang berdoa dengan mereka yang tidak berdoa.
Bukankah kehidupan akan berjalan sebagaimana semestinya? Orang berdoa makan, orang tidak berdoa pun juga makan. Keduanya sama-sama kenyang oleh makanan dan menikmati.
Lalu apa bedanya? Paham ini wajar, mengingat pengalaman kehidupan mempertontonkan fakta demikian.
Lalu, mengapa seseorang harus tetap berdoa, jika hasil akhirnya sama?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kadang diperlukan waktu seumur hidup. Namun bisa terjadi, jawaban sekejab akan ditemukan dalam hati.
Dua orang buta duduk dipinggir jalan. Menjadi peminta-minta adalah solusi untuk bertahan dari kerasnya kehidupan.
Berharap ada orang baik yang berbelaskasihan. Atau orang-orang yang rindu memperoleh surga dengan memberikan sedekah.
Hari itu Yesus lewat. Sebagai orang yang duduk dipinggir jalan, pasti para buta dapat memperoleh informasi terkini, bahwa seorang bernama Yesus sedang viral karena pengajaran dan mujizat yang dilakukan-Nya.
Besar harapan mereka untuk sekedar mendapatkan belas kasihan.
Itulah yang menjadi motif mereka berseru-seru, "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!"
Kemarahan orang banyak tidak menghentikan teriakan mereka bahkan semakin keras berseru demi menarik perhatian Yesus. Dan benar, Yesus berhenti untuk peduli.
"Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Demikian tanya Yesus.
Orang-orang yang mendengar bisa saja bergumam dalam hati, "Ach, Yesus bercanda ya! Mereka buta pastilah ingin sembuh. Tapi belum tentu juga ya, siapa tahu mereka sekedar ingin mendapatkan sekerat roti untuk mengganjal perut yang kosong. Tapi bukankah Yesus itu seorang Nabi? Jika nabi, maka pasti dia tahu orang apakah yang telah berseru itu. Atau Yesus sedang menguji mereka kah? Ach, entahlah!"
Memperhatikan pertanyaan Yesus nampaknya Ia dengan sengaja fokus pada si buta. Ia hendak membangun komunikasi demi mendapatkan informasi penting tentang pengharapan yang ada dalam diri mereka.
Jangan sampai kepedulian yang dilakukan tidak sesuai dengan apa yang benar-benar dibutuhkan.
Sebuah langkah berani mereka ambil. Biasanya mereka hanya berharap sekerat roti atau uang receh yang terasa tidak berguna bagi orang-orang dengan timbunan harta benda melimpah.
Mereka mengambil sebuah langkah iman yang cukup radikal. "Tuhan, supaya mata kami dapat melihat." Nampaknya mereka telah menemukan hal yang paling mereka perlukan untuk menjalani hidup.
Mereka ingin melihat. Dengan dapat melihat maka mereka bisa berkarya dan menjalani kehidupan dengan penuh rasa syukur. Dan Yesus pun mengabulkan permohonan tersebut.
Berkomunikasi dengan Tuhan dalam doa menjadi sangat penting. Mengapa? Dalam komunikasi seseorang akan menguji diri tentang apa yang paling penting dalam hidup.
Mereka tidak hanya sekedar menjalani hidup sebagai rutinitas semata. Mereka memaknai kehidupan.
Mungkin terlihat sama: sama-sama makan, menikmati berkat Tuhan. Satu berdoa satu tidak.
Yang berdoa akan bersyukur atas berkat; yang tidak berdoa bangga telah berhasil memenuhi salah satu kebutuhan hidup dasar dan besok akan mencari lagi yang lain. Berbeda bukan?
Sebagai Firman Allah yang menjadi manusia Yesus tahu segala hal, termasuk kerinduan si buta.
Meskipun demikian Ia menciptakan komunikasi untuk kepentingan si buta menemukan apa yang mereka perlukan dan mengajukannya sebagai permohonan.
Relasi pun terbangun. Si buta sadar bahwa apa yang dialaminya ialah anugerah maka ia akan mengalirkan rasa syukur.
Teruslah berkomunikasi dengan Tuhan dalam ritual doa untuk membangun relasi dengan Dia. Amin.
Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/18112020_feri-nugroho.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.