Berita Muaro Jambi

Jeritan Sutini di Tengah Kebun, Suami Temukan Istri Tergeletak Wajah Penuh Luka

Peristiwa mengenaskan menimpa warga RT 07, Dusun Sido Mulyo, Desa Suka Damai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Rabu (29/10/2025). 

Penulis: Muzakkir | Editor: asto s
Tribun Jambi/Istimewa
DISERANG BERUANG - Sutini (5), warga RT 07 Dusun Sido Mulyo, Desa Suka Damai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, diserang beruang, Rabu (29/10/2025). 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARO JAMBI - Jeritan Sutini (5) membuat suaminya kaget. Peristiwa mengenaskan menimpa warga RT 07, Dusun Sido Mulyo, Desa Suka Damai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Rabu (29/10/2025). 

Suara teriakan Sutini yang baru berpisah di jalan beberapa menit, membuat Priyono

Sutini diserang seekor beruang liar saat hendak menyadap karet.

Informasi yang dihimpun Tribun Jambi, Sutini berangkat ke kebun bersama suaminya, Priyono, sekira pukul 09.00 WIB. 

Sesampai di lokasi, keduanya berpisah karena lokasi penyadapan karet berbeda.

Tak lama berselang, Sutini tiba-tiba terdengar suara teriakan.

Ternyata Sutini diserang seekor beruang yang muncul dari semak belukar. 

Serangan mendadak itu membuatnya berteriak minta tolong. 

Jeritan tersebut terdengar suaminya, Priyono, yang kemudian langsung bergegas ke lokasi.

Setibanya di tempat kejadian, Priyono mendapatkan istrinya terkapar bersimbah darah.

Ada luka parah di bagian wajah dan tubuh. 

Minta Bantuan Warga

Priyono segera meminta bantuan warga untuk mengevakuasi korban ke rumah bidan di desa tersebut.

Kemudian, Sutini dirujuk ke RS Bhayangkara Jambi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Dia mengalami luka yang diderita cukup serius, terutama di bagian mata kanan yang pecah, paha kiri robek, serta bekas cakaran di pipi, korban 

Kapolres Muaro Jambi, AKBP Heri Supriawan, melalui Kasi Humas AKP Saaluddin, menuturkan peristiwa terjadi di Desa Suka Damai.

"Kejadiannya sekitar pukul 09.00 WIB. Saat ini korban masih dirawat secara intensif di RS Bhayangkara," ungkap Saaluddin.

Dia mengatakan Sutini mengalami luka serius di bagian kepala dan beberapa organ tubuh lainnya akibat serangan satwa itu.

Beruang di Merangin

Peristiwa konflik satwa dan manusia bukan sekali dua kali terjadi.

Di Merangin, pertengahan tahun lalu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi memastikan bahwa serangan terhadap Ramli (46), petani asal Desa Birun, Kecamatan Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin, bukan dilakukan oleh harimau Sumatera, melainkan oleh beruang madu.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa Ramli diserang harimau.

Kepastian itu disampaikan setelah tim gabungan BKSDA Jambi dan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) melakukan penelusuran langsung ke lokasi kejadian.

"Ya, berdasarkan karakteristik luka dan keterangan dari Babinsa Desa Birun, tim menyimpulkan dugaan serangan bukan oleh harimau, melainkan beruang madu," ujar Kepala BKSDA Jambi, Agung, dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jambi, Jumat (27/6/2025).

Tak Ada Jejak Harimau Ditemukan

Sebelumnya, warga sempat menduga serangan tersebut dilakukan oleh harimau Sumatera karena luka korban cukup parah dan terjadi di kawasan hutan yang masuk wilayah TNKS. 

Namun, hasil observasi tim di lapangan menepis dugaan tersebut.

“Dari hasil observasi setelah tim membuat trek sejauh 200 meter menuju lokasi, tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan harimau Sumatera, seperti jejak, cakaran, atau sisa aktivitas lainnya,” jelas Agung.

Tim gabungan sempat melakukan briefing di Kantor Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I BKSDA Jambi untuk membahas laporan gangguan satwa liar tersebut. 

Tim berangkat ke Desa Birun sekitar pukul 16.30 WIB dan tiba dua jam kemudian untuk berkoordinasi dengan Kepala Desa sebelum turun ke lokasi.

Kronologi Serangan

Dari hasil penelusuran, diketahui bahwa korban Ramli telah berada di kebun kayu manisnya selama empat hari untuk memanen hasil. 

Pada Rabu (25/6/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, korban tiba-tiba diserang satwa liar saat bekerja di kebun yang berjarak sekitar 400 meter dari permukiman warga.

"Korban ditemukan warga dalam kondisi terluka parah dan sempat berjalan sendiri ke arah kebun milik warga lain sekitar 50 meter dari jalan aspal. 

Warga kemudian menolong dan membawanya ke puskesmas untuk perawatan awal," terang Agung.

Karena luka cukup serius, Ramli dirujuk ke RSUD Kolonel Abundjani Bangko, dan kemudian ke RSUD Raden Mattaher Jambi untuk mendapatkan penanganan lanjutan.

BKSDA Imbau Warga Waspada

BKSDA Jambi menegaskan, penanganan laporan gangguan satwa liar dilakukan secara cepat dan terkoordinasi bersama pihak TNKS dan aparat desa.

"Penanganan interaksi negatif antara satwa liar dan manusia memerlukan kerja sama semua pihak dalam mitigasinya. Kami mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sekitar kawasan hutan agar selalu waspada terhadap potensi perjumpaan dengan satwa," tegas Agung.

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kawasan sekitar TNKS masih menjadi habitat berbagai satwa dilindungi, termasuk beruang madu dan harimau Sumatera. 

Masyarakat diminta tidak bertindak sendiri terhadap satwa liar yang muncul, melainkan segera melapor ke BKSDA atau aparat terkait.

Luka-luka di Wajah 

Peristiwa lainnya, seorang petani di Kabupaten Merangin, Jambi, bernama Mustopa (53), warga Desa Air Liki Baru, Kecamatan Tabir Barat, diserang seekor beruang liar saat pulang dari kebun, Senin (24/6/2024) sekitar pukul 14.00 WIB.

Akibat serangan tersebut, korban menderita luka parah di bagian wajah dan tangan, hingga harus dilarikan ke RSUD Bangko untuk mendapat perawatan intensif.

Pagi itu, sekitar pukul 07.00 WIB, Mustopa berangkat ke kebun seperti biasa. 

Sekitar pukul 14.00 WIB, saat perjalanan pulang, seekor beruang tiba-tiba muncul dari semak-semak dan langsung menyerangnya.

Korban yang saat itu seorang diri berusaha melawan, namun serangan beruang berlangsung dahsyat.

Setelah menyerang, satwa liar tersebut kabur ke arah hutan.

Sekitar satu jam kemudian, warga yang melintas menemukan Mustopa tergeletak di pinggir jalan dalam kondisi bersimbah darah. 

Luka serius tampak di bagian wajah dan tangan korban yang nyaris hancur akibat cakaran beruang.

“Korban masih sempat memberi tahu warga bahwa dirinya diserang beruang,” kata salah satu warga setempat.

Korban sempat dibawa ke Puskesmas Muara Kibul, namun karena keterbatasan fasilitas, ia kemudian dirujuk ke RSUD Bangko.

Warga Khawatir

Kepala Desa Air Liki Baru, Husni Syadri, mengatakan pihak desa telah melaporkan kejadian itu kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi untuk segera menindaklanjuti.

"Ya, warga kami diserang beruang. Korban mengalami luka parah dan sudah dirujuk ke RSUD Bangko,” ujarnya, Selasa (25/6/2024).

Husni menambahkan, masyarakat khawatir karena sebagian besar warga beraktivitas di kebun yang berdekatan dengan kawasan hutan.

"Kami berharap BKSDA segera turun menangani masalah ini. Kalau tidak, warga kami takut ke kebun. Kami juga berharap beruang itu bisa segera ditangkap agar tidak menimbulkan korban lain,” tegasnya. (Tribun Jambi/Muzakkir)

Baca juga: 10 Desa Desak Aktivitas PT Tebo Indah Dihentikan, Perusahaan: Tunggu Putusan Hukum Tetap

Baca juga: Teman RF 3 Hari Disekap Geng Motor di Jambi, Rekrut Anak Kecil untuk Kaderisasi

Baca juga: Cara Ambil BLT Kesra Rp 900 Ribu Melalui Kantor Pos, Cek di https://cekbansos.kemensos.go.id

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved