Berita Muaro Jambi

Jeritan Sutini di Tengah Kebun, Suami Temukan Istri Tergeletak Wajah Penuh Luka

Peristiwa mengenaskan menimpa warga RT 07, Dusun Sido Mulyo, Desa Suka Damai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Rabu (29/10/2025). 

Penulis: Muzakkir | Editor: asto s
Tribun Jambi/Istimewa
DISERANG BERUANG - Sutini (5), warga RT 07 Dusun Sido Mulyo, Desa Suka Damai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, diserang beruang, Rabu (29/10/2025). 

Kapolres Muaro Jambi, AKBP Heri Supriawan, melalui Kasi Humas AKP Saaluddin, menuturkan peristiwa terjadi di Desa Suka Damai.

"Kejadiannya sekitar pukul 09.00 WIB. Saat ini korban masih dirawat secara intensif di RS Bhayangkara," ungkap Saaluddin.

Dia mengatakan Sutini mengalami luka serius di bagian kepala dan beberapa organ tubuh lainnya akibat serangan satwa itu.

Beruang di Merangin

Peristiwa konflik satwa dan manusia bukan sekali dua kali terjadi.

Di Merangin, pertengahan tahun lalu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi memastikan bahwa serangan terhadap Ramli (46), petani asal Desa Birun, Kecamatan Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin, bukan dilakukan oleh harimau Sumatera, melainkan oleh beruang madu.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa Ramli diserang harimau.

Kepastian itu disampaikan setelah tim gabungan BKSDA Jambi dan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) melakukan penelusuran langsung ke lokasi kejadian.

"Ya, berdasarkan karakteristik luka dan keterangan dari Babinsa Desa Birun, tim menyimpulkan dugaan serangan bukan oleh harimau, melainkan beruang madu," ujar Kepala BKSDA Jambi, Agung, dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jambi, Jumat (27/6/2025).

Tak Ada Jejak Harimau Ditemukan

Sebelumnya, warga sempat menduga serangan tersebut dilakukan oleh harimau Sumatera karena luka korban cukup parah dan terjadi di kawasan hutan yang masuk wilayah TNKS. 

Namun, hasil observasi tim di lapangan menepis dugaan tersebut.

“Dari hasil observasi setelah tim membuat trek sejauh 200 meter menuju lokasi, tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan harimau Sumatera, seperti jejak, cakaran, atau sisa aktivitas lainnya,” jelas Agung.

Tim gabungan sempat melakukan briefing di Kantor Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I BKSDA Jambi untuk membahas laporan gangguan satwa liar tersebut. 

Tim berangkat ke Desa Birun sekitar pukul 16.30 WIB dan tiba dua jam kemudian untuk berkoordinasi dengan Kepala Desa sebelum turun ke lokasi.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved