Harga Emas Hari Ini

Harga Emas Dunia Mulai Anjlok Setelah Naik Besar-besaran, Kemarin Merosot 5 Persen

Setelah sempat melonjak, harga emas dunia akan melanjutkan penurunan pada Rabu (22/10/2025).

Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Suci Rahayu PK
Dupoin
TURUN - Setelah sempat melonjak, harga emas dunia akan melanjutkan penurunan pada Rabu (22/10/2025). 

TRIBUNJAMBI.COM - Setelah sempat melonjak, harga emas dunia akan melanjutkan penurunan pada Rabu (22/10/2025).

Penurunan harga emas mulai terjadi kemarin lusa, saat harga emas dunia merosot lebih dari 5 persen.

Penurunan harga emas ini disebut terjadi karena investor melakukan aksi ambil untuk setelah reli spektakuler.

Penurunan juga terjadi di tengah ekspektasi pertemuan lanjutan antara pejabat Amerika Serikat (AS) dan China untuk membahas perdagangan.

 Harga emas turun ke level terendah dalam hampir dua minggu, menyusul penurunan harian terbesar dalam lima tahun pada sesi sebelumnya. 

Investor terlihat melakukan aksi ambil untung menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan pekan ini. 

Dikutip dari Reuters, harga emas spot turun 1,7 persen menjadi 4.054,69 dollar AS per troy ounce pada pukul 09.22 pagi waktu New York (20.22 WIB), setelah sempat menyentuh level tertinggi 4.161,17 dollar AS di awal sesi.

Baca juga: Kepala KPPN Syakran Rudy Beri Kesaksian dalam Sidang Korupsi PT PAL Jambi

Baca juga: Cerita Pilu Pria di Pekalongan Tertipu Rp 2,6 Miliar Demi Anak Masuk Polisi

Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember turun 0,9 persen menjadi 4.072,10 dollar AS per troy ounce.

Sehari sebelumnya, emas spot sempat jatuh hingga 6,3 persen ke level 4.082,03 dollar AS per troy ounce, setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di 4.381,21 dollar AS pada Senin (20/10/2025). 

Kontrak berjangka emas AS ditutup turun 5,7 persen ke 4.087,70 dolar AS, mencatat penurunan persentase harian terbesar sejak April 2013. 

Harga perak dan platinum juga turun tajam pada Selasa, masing-masing 7 persen dan 5 persen.

 Para analis menilai aksi jual tersebut terjadi setelah beberapa pekan pembelian besar-besaran yang mendorong harga emas ke level yang terlalu panas.

Sepanjang tahun 2025, emas telah mencatat kenaikan historis lebih dari 50 persen, melampaui periode volatil sebelumnya seperti pasca-serangan 11 September 2001, krisis keuangan 2008, atau bahkan masa pandemi Covid-19. 

Dalam dua bulan terakhir saja, harga emas melonjak 25 persen, didorong oleh meningkatnya utang pemerintah AS, ketidakpastian politik, serta spekulasi penurunan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve. 

Namun, optimisme terhadap meredanya ketegangan dagang antara Washington dan Beijing, serta penguatan kembali dolar AS, membuat investor memilih mengunci keuntungan. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved