Berita Jambi

Ironi GOR Kota Baru Jambi yang tak Layak tapi Masyarakat Harus Terima

Penulis: tribunjambi
Editor: Mareza Sutan AJ
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TIDAK LAYAK - Kondisi GOR Kota Baru Jambi saat dipotret jurnalis Tribunjambi.com, Ahad (24/8/2025).

“Akibat kejadian itu, ada komplain dari pemain. Hal itu disebabkan keselamatan pemain terancam, pertandingan terhambat,” tuturnya.

Rizky menjelaskan, orang tua peserta turut komplain soal kondisi gedung tersebut. 

“Orang tua peserta komplain soal WC, sebab tidak bersih dan tidak layak pakai sebagaimana mestinya,” jelasnya.

Sementara itu, dia menerangkan matras dan alas lantai tidak layak pakai.

“Sudah tidak layak pakai, terlebih penerangan (lampu) minim, sehingga EO membawa alat penerangan sendiri, sebab pertandingan sampai malam,” terangnya.

Akibat hal itu, dia berharap adanya renovasi terhadap gedung tersebut.

“Sampai saat ini belum ada renovasi, padahal sudah ada kunjungan gubernur dan pembahasan terkait renovasi tersebut,” harap Rizky.

Genangan Air di Halaman

GENANGAN - Genangan di sekitar GOR Kota Baru Jambi, Minggu (24/8/2025).

Setelah hujan deras pada Sabtu (23/8/2025) kemarin, kondisi Gedung Olahraga (GOR) Kota Baru Jambi semakin memprihatinkan.

Pantauan Tribun pada Minggu (24/8/2025) pagi, genangan air terlihat di beberapa titik, baik di halaman lapangan maupun di teras gedung, mengganggu kenyamanan masyarakat yang berkunjung.

Genangan air itu tampak di beberapa area, seperti di sekitar lapangan utama dan di teras gedung. Kondisi itu berisiko bagi pengunjung yang datang untuk berolahraga.

Sampah juga berserakan di mana-mana dan tercium aroma tidak sedap beberapa titik bangunan.

Syerina (38) pengunjung GOR yang sering mendampingi anaknya berlatih, mengatakan kekhawatirannya tentang kondisi fasilitas ini. 

"Bangunannya terlihat sangat miris dan menyedihkan. Di mana-mana ada genangan air setelah hujan, kalau untuk lari atau jogging, kita harus hati-hati menghindari genangan air.

"Kebersihan juga tidak terpelihara padahal ini fasilitas umum yang sering digunakan masyarakat," katanya.

 

(Tribunjambi.com/Rifani Halim, Khusnul Khotimah, Syrillus Krisdianto)

 

Baca juga: Lirih Anak Lima Tahun usai Dapati Ibu Hilang Nyawa di Tangan Ayah: Nek, Mamakku Dibunuh

Baca juga: Warga Tolak Kompensasi Rp5 Juta dari Proyek PLTA Kerinci, Humas: Pekerjaan Tetap Jalan

Baca juga: Santri Meninggal Peluk Al-Quran di Musala usai Ditikam Teman saat Tidur Dini Hari Tadi

Berita Terkini