Sayangnya, pengantin pria menolak mentah-mentah penjelasan tersebut. Ia menyatakan tidak ada bukti yang cukup meyakinkan bahwa istrinya tidak masuk ke kamar hotel bersama mantannya.
Situasi semakin memanas. Dengan kemarahan yang tak terbendung, ia menarik rambut istrinya dan menamparnya di depan puluhan tamu.
Pengantin wanita hanya bisa menangis dan menundukkan kepala karena malu dan sakit hati. Beberapa tamu langsung bergegas untuk meleraikan dan menghentikan aksi kekerasan tersebut sebelum situasi semakin memburuk.
Setelah keributan itu mereda, suasana pernikahan berubah menjadi canggung dan suram. Banyak tamu memilih meninggalkan lokasi.
Tidak diketahui secara pasti apakah pasangan tersebut tetap melanjutkan prosesi pernikahan hingga selesai atau membatalkannya.
Kejadian ini menuai berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang menyayangkan tindakan kekerasan yang dilakukan sang suami di tempat umum, sementara sebagian lainnya menilai bahwa pengantin wanita seharusnya tidak menjalin komunikasi dengan mantan pacar menjelang hari pernikahan.