Tahun 2024 mengangkat tema “Skilling Teachers, Trainers and Youth for a Transformative Future” (Meningkatkan Keterampilan Guru, Pelatih, dan Pemuda untuk Masa Depan Transformatif).
Tema ini menekankan pentingnya peran pendidik dan pelatih dalam membimbing generasi muda mengembangkan keterampilan yang relevan dengan era digital, inklusif, dan berkelanjutan.
PBB mencatat bahwa lebih dari 1 dari 5 pemuda di dunia tergolong NEET—Not in Education, Employment, or Training. Kondisi ini menjadi peringatan bahwa banyak pemuda yang belum mendapat akses keterampilan yang memadai.
Oleh karena itu, Hari Keterampilan Pemuda Sedunia juga mendorong kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dunia usaha, dan masyarakat sipil dalam menciptakan sistem pelatihan yang merata dan adaptif.
Di Indonesia, momentum ini dimanfaatkan untuk menguatkan pendidikan vokasi, inkubasi wirausaha muda, serta pelatihan berbasis kompetensi.
Kementerian terkait pun mendorong peningkatan kualitas tenaga pengajar di bidang keterampilan dan peningkatan akses pelatihan bagi pemuda di daerah-daerah.
Dua peringatan yang jatuh pada 15 Juli ini mengajarkan bahwa membentuk generasi hebat dimulai dari dua hal: kasih sayang yang tulus di rumah, dan bekal keterampilan yang memadai untuk menghadapi dunia. Pelukan dan pendidikan bukan sekadar simbol, tapi fondasi masa depan umat manusia.
Baca juga: Kalender 2025, Daftar Hari Tanggal Merah Libur Nasional Cuti Bersama Juli hingga Desember