Khazanah Islami

Besok Sabtu 5 Juli 2025 Puasa Apa? Simak Penjelasannya

Penulis: Heri Prihartono
Editor: Heri Prihartono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UMAT Islam di seluruh Indonesia kembali bersiap menyambut dua hari istimewa dalam kalender Hijriah, yakni puasa Tasu’a dan Asyura.

 Peristiwa ini menjadi simbol kemenangan kebenaran atas kebatilan serta perlindungan Allah terhadap hamba-hamba-Nya yang bertakwa.

Selain itu, bagi umat Islam, khususnya kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan Syiah, hari Asyura juga menjadi momen mengenang tragedi Karbala.

 Pada tanggal tersebut, cucu Rasulullah SAW, Sayyidina Husain bin Ali, syahid bersama para pengikutnya dalam perjuangan menegakkan keadilan melawan kekuasaan zalim di bawah pemerintahan Yazid bin Muawiyah. 

Peristiwa ini dikenang sebagai simbol keberanian, pengorbanan, dan keteguhan dalam mempertahankan prinsip kebenaran.

Tragedi Karbala telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Islam yang mengandung pelajaran moral, sosial, dan spiritual.

 Meski dimaknai secara berbeda oleh berbagai kelompok dalam Islam, semangat pengorbanan dan keteguhan Husain tetap menjadi inspirasi bagi seluruh umat Islam di berbagai penjuru dunia.

Refleksi Keimanan di Awal Tahun Hijriah

Tasu’a dan Asyura hadir pada awal tahun baru Hijriah, menjadikannya waktu yang sangat tepat untuk memulai langkah baru dengan semangat taubat, introspeksi, dan perbaikan diri. 

Sejumlah ulama menyebutkan bahwa Muharram termasuk bulan yang dimuliakan (asyhurul hurum), sehingga amal kebaikan maupun dosa di bulan ini akan mendapat balasan berlipat ganda.

Kementerian Agama melalui berbagai kanal komunikasi juga mengajak umat Islam untuk mengisi bulan Muharram, khususnya pada tanggal 9 dan 10, dengan meningkatkan ibadah.

 Tidak hanya berpuasa, tetapi juga memperbanyak dzikir, tilawah Al-Qur’an, bersedekah, dan berdoa. 

Ini menjadi wujud nyata bahwa Islam tidak hanya menganjurkan ritual keagamaan, tetapi juga membentuk kesalehan sosial yang berdampak positif dalam kehidupan bermasyarakat.

Tradisi dan Kearifan Lokal

Di sejumlah daerah di Indonesia, puasa Asyura juga diperingati dengan tradisi dan kearifan lokal yang unik.

 Misalnya, di beberapa wilayah masyarakat membuat bubur Asyura sebagai simbol kebersamaan dan syukur. 

Halaman
123

Berita Terkini