Seperti diketahui, keberadaanya hanya berjarak ratusan meter dari intake Aurduri milik Perumda Tirta Mayang Kota Jambi.
Intake itu menyuplai air bersih bagi sekitar 24.000 sambungan rumah tangga di wilayah Alam Barajo, hingga Jaluko di Kabupaten Muaro Jambi.
Baca juga: Viral Candi Muaro Jambi Dikelilingi Stockpile Batu Bara: Tolong Dilindungi, Pak Prabowo!
Sementara itu, anggota Komisi XII DPR RI Dapil Jambi, Syarif Fasha pada kesempatan yang sama menegaskan keberadaan stockpile batu bara menjadi perhatiannya.
Terlebug di dekat dengan sumber air baku, sehingga menjadikannya persoalan serius yang tak bisa ditoleransi.
Syarif Fasha menambahkan, pihak perusahaan seharusnya memahami kawasan belum mengalami perubahan status tata ruang.
Mantan Wali Kota Jambi itu mengingkatan agar perusahaan tersebut mematuhi aturan yang berlaku.
“Saya ingatkan PT SAS untuk mematuhi aturan ya. RTRW Kota Jambi belum berubah, kawasan penyengat rendah itu dalam RTRW nya merupakan kawasan pemukiman, ” katanya.
Warga setempat mengaku resah dengan akan ada aktivitas penumpukan batu bara di sekitar permukiman mereka.
Selain bakal menimbulkan debu dan kebisingan, warga khawatir dampaknya terhadap lingkungan jangka panjang.
Anggota DPR RI dapil Jambi Rocky Candra, juga sudah berkali kali memperingatkan PT SAS (anak perusahaan PT RMKE) agar tidak semena mena dengan lingkungan.
Hingga berita ini dipublikasikan belum ada tanggapan dari konfirmasi yang dikirimkan media ini ke PT SAS maupun PT RMKE.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Kalender 2025 - Tanggal Merah Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni s/d Desember 2025
Baca juga: Prediksi Skor dan Statistik LAFC vs ES Tunis di Piala Dunia Antarklub FIFA, Kick off 05.00 WIB
Baca juga: Prediksi Skor dan Statistik LAFC vs ES Tunis di Piala Dunia Antarklub FIFA, Kick off 05.00 WIB