TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sejumlah fakta terungkap terkait kasus asusila siswa SMP, dengan terdakwa seorang ASN Pemprov Jambi bernama Rizki Aprianto alias Yanto.
Kasus yang disidangkan di Pengadilan Negeri Jambi, kini sampai tahap agenda keterangan terdakwa, Kamis (22/5/2025).
Terdakwa RIzky Apriyanto alias Yanto merupakan oknum ASN di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi.
Saksi dan terdakwa menyebut pihak keluarga korban meminta uang Rp250 juta hingga Rp1 miliar.
Tapi, keterangan itu langsung dibantah pihak keluarga korban. Pihak keluarga korban menginginkan kasus tetap berlanjut ke meja hijau.
Kemarin, seusai sidang, kuasa hukum Rian Gumai selaku kuasa hukum terdakwa mengungkap sejumlah hal.
Mulai dari rentetan peristiwa, tidak adanya sertifikasi keahlian dari Kepala UPTD DMPPA Provinsi Jambi sebagai ahli psikolog yang menangani korban, hingga hasil visum dari rumah sakit yang disebut tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada korban.
"Terhadap fakta persidangan tadi, juga katanya berdasarkan BAP keterangan korban ditunjukkan sebuah video p0rn0. Itu tidak terungkap dalam fakta persidangan. Adanya sperma yang dikeluarkan itu tidak ada dalam pebuktian, dan hasil visum juga mengatakan itu tidak ada," kata Rian.
Rian juga mengungkit kembali soal upaya perdamaian, di mana kala itu jelang pra peradilan, disebut-sebut ada angka atau nominal yang muncul dari perkara tersebut, jumlahnya bukan main. Dari Rp250 juta hingga Rp 1 milliar, demi perdamaian.
"Upaya perdamaian. Terungkap, menjelang persidangan pra perdilan waktu itu, yang timbul angka dari Rp250 sampai ke Rp1 milliar. Sehingga kami dengan tegas mengawal secara objektif," ujarnya.
Dia pun berharap kliennya memang tak terbukti melakukan hak yang didakwakan. Agar disesuaikan sebagaimana hukum yang berlaku.
Hal serupa juga disampaikan oleh terdakwa Yanto. "Orang itu kan (keluarga korban) menghubungi saya beberapa kali. Minta uang Rp500 sampai Rp 1 M semua terdata dipersidangan semua. Bukti persidangan yang membuktikan, bukan saya," kata Rizky.
"Mudah-mudahan saya diberi hukuman seadil-adilnya. Selama ini saya banyak diam," tambahnya.
Imelda, Ibu Korban Tegas Membantah
Sementara itu, Imelda, ibu siswa SMP yang menjadi korban asusila langsung histeris.