Tur Promosi KCBN Muarajambi

Tur Candi Muaro Jambi Seri II, Koto Mahligai: Pohon Sialang dan Akar Menembus Candi

Penulis: Yoso Muliawan
Editor: Yoso Muliawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Candi Koto Mahligai - Jurnalis Kompas peserta Tur Promosi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi mengabadikan bangunan Candi Koto Mahligai di kompleks percandian, Desa Danau Lamo, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Minggu (18/5/2025). Pohon sialang menjulang di dekat candi hingga akarnya menembus bangunan candi.

Melihat simulasi mengikis dan membersihkan tanah dari permukaan batu bata tadi menjadi bagian dari tur di Candi Koto Mahligai.

Setelah tuntas menyambangi Candi Kedaton sekaligus menyaksikan umat Budha beribadah Waisak, peserta tur melanjutkan perjalanan naik sepeda listrik ke Candi Koto Mahligai.

Dari Candi Koto Mahligai, peserta tur melewati jembatan kecil yang di bawahnya terdapat kanal kecil, lalu meluncur di jalan. Tak terlalu lama, peserta tiba di Pos Jaga, kemudian memarkir sepeda listrik.

Ada bangunan tidak terlalu besar dengan atap dan beberapa bangku. Seperti di Candi Kedaton, di sini juga terdapat kotak sampah yang di dalamnya terbagi menjadi tiga ruangan untuk tiga jenis sampah: organik, plastik, dan kaca. 

Namun, sebelum masuk ke Candi Koto Mahligai, di sebuah lahan yang terhampar rerumputan dan pepohonan, peserta tur makan siang dahulu.

Menu utamanya: nasi ibad. Lalu ada puding sebagai menu pencuci mulut. Khusus kulineran, akan ada tulisan di seri lain.

Makan siang tandas, peserta tur masuk ke dalam Candi Koto Mahligai. Jika Candi Kedaton mengesankan hamparan luas dan asri, maka Candi Koto Mahligai seperti lebih “tertutup”. Hutan dan rawa mengelilingi candi seluas 110 x 90 meter persegi ini.

Ada dua bangunan candi ukuran besar sebagai bangunan utama. Di sini tempat ritual dan ibadah agama Budha pada masanya.

Lalu ada dua bangunan candi ukuran sedang dan satu bangunan candi lebih kecil, serta satu lahan tanpa bangunan candi dengan tali tambang mengelilinginya.

Di salah satu bangunan candi itulah peserta tur bertemu Romadhon, yang kemudian memberi contoh proses ekskavasi.

Di satu bangunan candi ukuran sedang, terdapat dua pohon menjulang di atasnya.

Lalu di bangunan candi ukuran sedang lainnya, di sebelahnya berdiri pohon sialang yang akar-akarnya menembus bangunan candi tersebut. 

Menembus Candi - Akar pohon menembus bangunan Candi Koto Mahligai di kompleks percandian Muaro Jambi, Desa Danau Lamo, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Akar ini bukan secara alami menembus bangunan candi, melainkan direkayasa saat pemugaran, di mana bangunan candi disusun mengikuti alur akar tanpa menghilangkan akar tersebut.

Itu pohon sialang karena biasanya terdapat sarang-sarang lebah madu yang bernama lebah madu sialang. Satu pohon sialang bisa berusia 200-an tahun.

Cara memperkirakannya adalah dengan menghitung lingkar kambium batang pohon tersebut yang berjumlah 200. Satu lingkar kambium biasanya terbentuk dalam satu musim, di mana satu musim terhitung satu tahun.

Akar-akar pohon yang menembus bangunan candi tersebut bukan dalam arti “menembus” yang sebenarnya.

Halaman
1234

Berita Terkini