Mereka tergabung dalam embarkasi antara rombongan 3 dengan kloter 19 dari Provinsi Lampung.
Dikutip dari TribunLampung.co.id, Sutiah tampak antusias mengikuti rangkaian demi rangkaian dalam pelaksanaan ibadah haji hingga ke Tanah Suci.
Berdasarkan pengecekan terhadap Sutiah, kesehatannya bagus.
Nenek Sutiah hanya mengaku, sakit pinggang sedangkan keluhan lainnya tidak ada.
Menabung Bertahun-tahun
Sebelum berangkat ke Tanah Suci, Nenek Sutiah mengaku telah menabung bertahun-tahun lamanya.
"Saya menabung dari bertani jagung dan padi, sejak 15 tahun lamanya menunggu untuk keberangkatan ke tanah suci dan alhamdulillah sebentar lagi ke tanah suci," kata Sutiah.
"Kalau sekarang ini saya kesehariannya cuma nyabutin rumput saja," lanjutnya.
Sutiah juga mengaku, hanya berpasrah diri, lantaran kondisinya sudah renta ketika naik haji.
"Saya senang pastinya bisa naik haji dengan gembira, kalau keseharian saya salat, zikir, wirid," ucapnya.
Transmigran asal Banyuwangi, Jawa Timur ini, tak lupa berdoa agar mampu menunaikan ibadah haji dengan sempurna.
Nenek Sumbuk 109 Tahun
Selain Sutiah, ada pula nenek Sumbuk yang berusia 109 tahun.
Dikutip dari situs resmi Kemenag, Nenek Sumbuk yang tinggal di pinggir Kota Bekasi ini, akan berangkat ke Tanah Suci tahun 2025.
Berdasarkan data dari Siskohat, Nenek Sumbuk lahir di Kota Kebumen pada 1916.