TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jambi mencatat jarak pandang (visibility) di wilayah Jambi sempat menurun drastis hingga 300 meter pada Senin (25/8/2025) dini hari sekitar pukul 00.10 WIB.
Ketua Tim Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Thaha Jambi, Nabilatul Fikroh, menegaskan kondisi tersebut bukan disebabkan oleh asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), melainkan akibat hujan yang terjadi beberapa saat sebelumnya.
“Ini bukan karena asap ya, tapi karena dampak dari hujan yang terjadi sebelumnya,” ujarnya, Senin (25/8/2025).
Menurutnya, kondisi jarak pandang rendah itu tidak berlangsung lama.
Menjelang pagi jarak pandang kembali normal di atas 3.000 meter, dan pada siang hari jarak pandang di Kota Jambi sudah mencapai 5.000 meter.
Nabilatul menambahkan, fenomena kabut dini hari ini tidak berdampak pada aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Thaha, karena pada jam tersebut tidak ada jadwal penerbangan.
Ia menegaskan kembali bahwa kabut yang terlihat pada pagi hari bukanlah asap, melainkan embun dari uap air yang terbentuk setelah hujan.
“Biasanya saat matahari terbit kabut itu akan menghilang dan menguap,” jelasnya.
Baca juga: Bupati Sudewo Akhirnya Bersedia Diperiksa KPK Usai Sempat Mangkir, Jadwalnya Rabu
Baca juga: Meski Curah Hujan Mulai Meningkat, BPBD Batang Hari Perpanjang Status Siaga Karhutla
Baca juga: 25 Napi Kasus Narkoba dan Pembunuhan di Jambi Dipindahkan ke Nusakambangan