Dari segi tata bahasa, bisa jadi Yesus sedang bermain kata untuk menampilkan bahasa jawaban yang indah. Namun dibalik jawaban tersebut terkandung makna yang sangat dalam tentang mengampuni.
Pertama, jangan pernah membatasi jumlah pengampunan, meskipun kata orang, "Sabar itu ada batasnya."
Kedua, perkalian yang Yesus tampilkan merujuk pada sempurnanya sempurna ketika mengampuni.
Mengampuni itu tindakan totalitas, tanpa harus tersandera oleh masa lalu atau masa depan.
Ketiga, pengampunan itu tentang membebaskan diri dari kebencian dan dendam yang bisa merusak diri sendiri.
Dalam hal ini Yesus yang pernah berkata, "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Ternyata telah mempraktikkan pengampunan tersebut di atas kayu salib ketika Ia berseru dalam derita, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."
Hari ini, kita adalah para murid Yesus, orang-orang percaya, adalah pelaku pengajaran Yesus. Adakah sebuah nama yang belum diampuni?
Jika kita telah mengalami pengampunan dari Tuhan, maka ampunilah! Amin
Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang