Berita Jambi

Kecelakaan hingga Harus Operasi, Ratno Batal Keluarkan Belasan Juta Berkat BPJS Ketenagakerjaan

 Ratno Afrianto mengalami kecelakaan saat perjalanan menuju tempatnya bekerja. Dia mendapat manfaat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,

Penulis: Rian Aidilfi Afriandi | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI/RIAN AIDILFI
Ratno Afrianto (30), warga Kota Jambi, saat menjalani perawatan akibat kecelakaan saat perjalanan menuju tempatnya bekerja. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ratno Afrianto (30), lelaki asal Kota Jambi, beberapa waktu lalu mengalami kecelakaan saat perjalanan menuju tempatnya bekerja.

Dia terjatuh dari sepeda motor akibat lehernya tersangkut kabel listrik yang terjuntai di jalan raya.

Peristiwa itu terjadi tak jauh dari tempatkerjanya di kawasan Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi pada 16 Agustus 2024 lalu.

Saat itu, sekira pukul 08.00 WIB, Ratno hendak pergi bekerja ke kebun sawit di kawasan tersebut. Dia tidak mengetahui ada kabel terjuntai di jalanan.

"Tiba-tiba saja saya terjatuh. Dan baru sadar setelah bangun kalau saya tersangkut kabel," katanya kepada Tribunjambi.com belum lama ini.

Ratno yang terluka sontak menghindari kabel yang terjuntai itu, karena khawatir ada aliran listriknya.

Saat itu, kondisi jalanan sepi dari pengendara. Kemudian, dia menghubungi rekan kerjanya yang tinggal di daerah perkebunan sawit setempat untuk meminta pertolongan.

Kecelakaan itu mengakibatkan luka di tangan dan kaki. Namun yang terparah di bagian wajah Ratno.

"Dagu saya sobek, tangan terkilir, lutut luka dan rahang saya patah," katanya.

Oleh rekan kerjanya, Ratno pun dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan pertama.

"Perawat menyarankan agar segera dibawa ke rumah sakit, karena kondisi dagu saya terlihat parah. Saya langsung dibawa ke Rumah Sakit DKT (Bratanata Jambi) pada saat itu," lanjutnya.

Ratno meminta rekan kerjanya untuk segera menghubungi pihak perusahaan tempatnya bekerja untuk mengabarkan soal kecelakaan tersebut.

"Saat tahu kabar itu, perusahaan langsung menemui saya di rumah sakit," kata Ratno.

Ratno sempat khawatir terkait biaya yang akan dikeluarkan untuk pengobatan di rumah sakit. Dia perlu mendapat tindakan operasi pada rahangnya yang patah dan biaya itu pasti besar.

"Karena saat itu yang saya tahu, korban kecelakaan tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Sementara saya hanya sopir alat berat, gajinya tidak seberapa," sebutnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved