Berita Jambi

Beras SPHP Kian Diminati Warga Kota Jambi di Tengah Tingginya Harga Beras Premium dan Isu Oplosan

Di tengah isu beras oplosan hingga tingginya harga beras premium, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) justru semakin diminati Jambi

Tribunjambi.com/Srituti Apriliani Putri
SPHP - Refni, Ibu Rumah di Kota Jambi sedang membeli beras SPHP di Pasar Angso Duo. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Di tengah isu beras oplosan hingga tingginya harga beras premium, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) justru semakin diminati masyarakat Kota Jambi.

Beras SPHP menjadi alternatif pilihan warga dibanding beras premium yang harganya terus merangkak naik.

Pantauan di Pasar Angso Duo Jambi, harga beras premium saat ini terbilang tinggi. Beras merek Belido dijual Rp294 ribu per karung 20 kilogram atau Rp14.700 per kilogram.

Sementara itu, untuk merek King dijual Rp296 ribu per 20 kilogram atau Rp14.800 per kilogram.

Baca juga: Tuduhan Napi Lapas Jambi Terlibat Peredaran Narkoba, KPLP: Dukung Penyelidikan Polisi

Sedangkan beras Bola Naga mencapai Rp299 ribu per 20 kilogram atau Rp14.950 per kilogram.

Dan untuk beras Solok asal Sumatera Barat dipasarkan seharga Rp180 ribu per 10 kilogram atau Rp18 ribu per kilogram.

Jika dibandingkan dengan beras kualitas premium tersebut, beras SPHP yang disalurkan Bulog yang masuk dalam kategori medium masih terbilang terjangkau di harga Rp12.600 per kilogram.

Pemilik Kios Bulog di Pasar Angso Duo, Winda mengatakan stok beras SPHP di tempatnya saat ini masih tersedia hingga dua ton.

Setiap harinya, Winda mampu menjual antara 40 sampai 50 sak beras SPHP.

Baca juga: OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, KPK Sita Puluhan Mobil dan Motor Ducati

"Harganya masih harga lama. Untuk masyarakat bilang harganya murah. Sehari bisa 40 sampai 50 sak, kalau lagi ramai bisa sampai 80 sampai 100 sak. Karena saya juga ada langganan pedagang ayam geprek," ujarnya Kamis (21/8/2025).

Sementara itu, Ikhsan pedagang beras premium di Pasar Angso Duo, mengatakan konsumen beras Solok umumnya berasal dari kalangan menengah ke atas.

"Biasanya yang beli masyarakat menengah ke atas. Dia beda dari beras biasa, lebih enak dan pulen," katanya.

Bagi sebagian masyarakat, faktor harga tetap menjadi pertimbangan utama.

Ibu rumah tangga di Kota Jambi, Refni mengaku lebih memilih beras SPHP karena terjangkau namun kualitasnya tetap bagus.

"Harganya murah dan kualitasnya bagus, jadi lebih cocok untuk kebutuhan sehari-hari," tuturnya.

Baca juga: Ngamuk Lisa Mariana Putrinya Bukan Anak Ridwan Kamil, Singgung Kematian Eril: Anak Lo Udah Mati

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved