TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Modus mafia BBM di Jambi akalin penyaluran BBM bersubsidi.
Gudang bahan bakar minyak (BBM) ilegal diungkap Polda Jambi di kawasan Kabupaten Muaro Jambi. Gudang ini milik seorang pria berinisial JAN.
Lantas bagaimana cara kerja mafia BBM subsidi di Jambi ini?
Dirreskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas, memaparkan bahwa JAN mengendalikan 7 trip mobil tangki merah putih yang mengangkut BBM bersubsidi.
Mereka mengakali volume setiap tripnya.
“Jadi kalau kita hitung, setiap satu trip ada 400 liter. Jadi dikalilkan 7 itu ada 2.800 liter yang berkurang penyaluran BBM subsidi yang tidak tersalurkan dengan baik,” kata Bambang, Senin (4/11/2024).
Apabila dihitung sebulan, maka tinggal dikalikan 30 hari. Didapatkan angka bahwa BBM bersubsidi yang tidak tersalurkan itu mencapai 84.000 liter per bulan.
Jaringan BBM subsidi yang ilegal dari JAN ternyata juga ada di kabupaten lain di Provinsi Jambi.
Pendistribusian BBM subsidi secara ilegal jaringan JAN diungkap polisi di Kabupaten Batanghari.
“Jaringan JNA berhasil diungkap di Batanghari, untuk disalurkan ke gudang JNA di Muaro Jambi. Gudang ini telah beroperasi selama satu tahun terakhir,” kata Bambang.
Baca juga: Peran Ibu Ronald Tannur pada Vonis Bebas Pembunuhan Dini Sera Beri 3 Hakim PN Surabaya Total Rp3,5 M
Baca juga: Buku Nikah Siapa yang Dipakai Rizky Febian dan Mahalini Dipestanya Kemarin? Pengacara Sampai Bingung
Kata Bambang, BBM subsidi dari tangki berwarna dimasukkan ke jeriken, lalu disalurkan ke gudang milik JAN di Kabupaten Muaro Jambi.
Dalam sehari, JAN mengendalikan 7 kendaraan truk tangki BBM.
“Setelah itu dikumpulkan BBM ini di Muaro Jambi, tempat gudangnya JAN," ujarnya.
"Di gudang, kami menemukan 8.000 kurang lebih BBM bio solar dan 8.000 pertalite,” jelasnya.
Berkedok Agen LPG