TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi terus berupaya menurunkan angka stunting di Kota Jambi.
Pencegahan sudah mulai dilakukan sejak masa kehamilan bahkan masa pra nikah.
Melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Jambi selaku sekretariat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Jambi, pemerintah melakukan pendampingan terhadap ibu hamil di Kota Jambi.
Mulyadi Yatob, Plt Kepala Dinas DPPKB Kota Jambi mengatakan untuk pendampingan yang mereka lakukan terhadap ibu hamil di Kota Jambi telah melebih dari target yang diberikan kepada mereka.
"Untuk pendampingan ibu hamil target kita sudah 100 persen," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan pendampingan juga di lakukan bagi pasangan calon pengantin agar memahami dan dapat mencegah stunting.
Tidak hanya itu, untuk menurunkan angka stunting Pemkot Jambi juga melakukan pendampingan terhadap balita dengan memanfaatkan posyandu.
Dalam upaya mempercepat penurunan stunting di Kota Jambi, Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi saat ini mendapatkan dana insentif fiskal.
Penjabat Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih mengatakan dana insentif fiskal yang di terima Pemkot Jambi sebanyak Rp 5 milyar lebih.
"Kita mendapatkan dana yang cukup besar untuk mengatasi permasalahan stunting di Kota Jambi, nilainya sekitar Rp 5 Milyar," ujarnya beberapa waktu yang lalu.
Lebih lanjut ia mengatakan angka stunting Kota Jambi tahun ini ditargetkan berada di angka 10 persen.
Namun dengan adanya dana insentif fiskal ini tentu kita berharap angkanya bisa berada di bawah tersebut.
"Kalau bisa tahun ini angka stunting di Kota Jambi 0," ujarnya.
Dengan adanya dana insentif fiskal tersebut Sri meminta untuk seluruh unsur bekerja lebih keras lagi dalam menurunkan angka stunting.
Dalam menekan angka stunting di Kota Jambi Sri telah berulang kali meminta pihak Camat hingga RT untuk peduli dan aktif dalam mendata berapa banyak anak yang mengalami stunting di daerah mereka. Dan segerah melakukan tindakan agar angka ini terus menurun.