SAROLANGUN, TRIBUN - Sejak Januari hingga awal September 2024 tercatat kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten mencapai 35 laporan ke Dinas Perlindungan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A).
Dari jumlah itu 29 kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur dan 9 terhadap perempuan.
Kabid DP3A Sarolangun, Farida mengatakan pihaknya belum bisa memastikan kasus ini apakah naik atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebab biasanya kasus seperti ini numpuk pada akhir tahun.
"Saya tidak bisa mengatakan turun atau meningkat, karena sepanjang Januari hingga sekarang baru masuk laporan nya sebanyak 35 kasus," kata Farida, Selasa (10/9).
Ia menyebut kasus yang paling dominan ditangani DP3A adalah kasus kekerasan seksual terhadap anak.
Banyaknya kasus kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur, DP3A Sarolangun menyebut paling banyak pelaku nya dari orang-orang terdekat.
"Pelaku rata-rata keluarga terdekat, seperti bapak terhadap anak tirinya, kakek dan cucunya, sejauh ini pelaku rerata orang terdekat korban," ujarnya.
Baca juga: Sepanjang 2024, DP3A Sarolangun Catat 35 Kasus Pelecehan Seksual Anak dan Perempuan
Baca juga: Puluhan Kasus Pelecehan Seksual Anak Sepanjang Juli 2024, Pj Bupati Sarolangun Bangunan Unit UPTD
Ia juga menyebut, dari usia para pelaku pelecehan seksual terhadap anak di Kabupaten Sarolangun rerata usia diatas 40 tahun.
"Sedangkan korban paling dominan adalah anak-anak kelas 2 SMP hingga kelas 2 SMA, karena di usia ini rentan sekali terhadap pelecehan seksual," tutupnya. (sbi)
Enggan Melapor
Dinas Perlindungan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) Kabupaten Sarolangun menyakini dari kasus dan kejadian pelecehan seksual terhadap anak dan perempuan di Sarolangun masih banyak belum ditangani.
Hal itu karena sebagian masyarakat masih menganggap kejadian itu adalah aib. Sehingga masyarakat enggan untuk melapor ke DP3A.
"Kita berharap dan mengimbau masyarakat Sarolangun, jika terjadi kekerasan seksual terhadap anak maupun perempuan, segera melaporkan ke DP3A,"
"Karena disini ada namanya pusat pelayanan terpadu perlindungan perempuan dan anak," kata Kabid DP3A Sarolangun, Farida, Selasa (10/9).