Laporan Wartawan Tribun Jambi, Hasbi Sabirin
TRIBUNJAMBI.COM –Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sarolangun meyakini masih banyak kasus pelecehan seksual terhadap anak dan perempuan yang tidak dilaporkan. Hal ini disebabkan oleh anggapan sebagian masyarakat bahwa pelecehan seksual adalah aib keluarga, sehingga korban enggan melapor.
Kabid DP3A Kabupaten Sarolangun, Farida, mengungkapkan hal ini saat diwawancarai pada Selasa (10/9/2024).
“Kami mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika terjadi kekerasan seksual terhadap anak atau perempuan. DP3A menyediakan pusat pelayanan terpadu untuk melindungi korban,” ujar Farida.
DP3A berkomitmen mendampingi korban dalam proses hukum dan memberikan perlindungan sesuai kebutuhan.
Menurut Farida, faktor ekonomi dan pendidikan dalam keluarga menjadi penyebab utama tingginya kasus pelecehan seksual di Sarolangun. Selain itu, media sosial juga turut berperan dalam meningkatnya jumlah kasus.
(Tribun Jambi/Hasbi Sabirin)
Baca juga: Tak Terima Diputusin, Warga Sarolangun Sebarkan Foto Asusila Pacar di Medsos
Baca juga: Harus Selaras RPJMD, KPU Sarolangun Libatkan Bappeda Cek Visi Misi Bacabup