Gunung Marapi Erupsi

Gunung Marapi Eruopsi Pagi Ini, Lontarkan Abu Setinggi 1300 Meter, Warga Diminta Waspada

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Marapi yang berada di Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi pagi ini, Minggu (14/1/2024) dengan melontarkan .

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Marapi sebut erupsi yang lontarkan abu setinggi 1300 meter terjadi pada Minggu, 14 Januari 2024 pukul 06.21 WIB.

TRIBUNJAMBI.COM- Gunung Marapi yang berada di Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi pagi ini, Minggu (14/1/2024) dengan melontarkan .

Kabar tersebut dibenarkan Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, Teguh Purnomo.

Dia menyebutkan bahwa erupsi tersebut  terjadi pada pukul 06.21 WIB.

Teguh menjelaskaan bahwa tinggi kolom abu teramati sekitar 1.300 meter (m) di atas puncak.

"Terjadi erupsi G. Marapi pada hari Minggu, 14 Januari 2024, pukul 06:21 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 1300 m di atas puncak (± 4191 m di atas permukaan laut)," kata Teguh dalam keterangan tertulis, Minggu.

Dia melaporkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. 

Seperti diketahui, gunung Marapi saat ini berada pada Status Level III atau Siaga. 

Baca juga: Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Bandara Gewayantana Ditutup 82 Penumpang Batal Terbang

Baca juga: Tata Cara Mandi Wajib Menggunakan Bejana atau Bak Mandi

Baca juga: Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi Mewaspadai Monza untuk Mempertahankan Puncak Serie A

Terkait hal tersebut, masyarakat di sekitar gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).

"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," ujar Teguh.

Lebih lanjut, ia menyebut, jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker
penutup hidung dan mulut.

Upaya ini untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

"Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh," ucapnya. 

Tak hanya itu, ia juga mengimbau kepada seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

"Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah," tegasnya.

Status Gunung Marapi

Status Gunung Marapi Sumatera Barat naik level dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).

Baca juga: Arti Mimpi Pacar Menikah Dengan Orang Lain, Benarkah Pertanda Baik?

Pernyataan ini tertuang dalam surat yang disampaikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 71.Lap/GL.03/BGV/2024.

"Benar, status Gunung Marapi berubah dari waspada menjadi siaga," kata Kepala Pos PGA Bukittinggi, Teguh Purnomo, Selasa (9/1/2024).

"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh maka tingkat aktivitas Gunung Marapi dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung dari tanggal 9 Januari 2024 pukul 18:00 WIB, dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi atau ancaman bahaya terkini," jelas Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Hendra Gunawan melalui keterangan tertulisnya.

Adanya aktivitas erupsi yang teramati secara visual dan masih terekamnya gempa erupsi dan gempa hembusan yang disertai dengan tremor menerus menunjukkan aktivitas Gunung Marapi masih tergolong tinggi.

Data dari satelit Sentinel juga menunjukkan bahwa laju emisi (fluks) gas SOz yang dihasilkan dari aktivitas Gunung Marapi saat ini tergolong tinggi.

Kehadiran magma di dalam atau dasar kawah yang terindikasi sejak teramatinya pancaran sinar api di puncak Gunung Marapi pada 6 Desember 2023 malam hari dan teramatinya lontaran material pijar pada erupsi-erupsi berikutnya menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan tipe erupsi atau letusan dari tipe freatik menjadi magmatik.

Kondisi tersebut dapat berpotensi menyebabkan terjadinya akumulasi tekanan di dalam tubuh gunung api yang dapat menyebabkan terjadinya erupsi dengan energi yang meningkat dan jangkauan lontaran material pijar yang lebih jauh dari pusat erupsi.

Oleh karena itu potensi atau ancaman bahaya Gunung Marapi juga dapat menjadi lebih luas.

Jika pasokan magma dari kedalaman terus berlangsung dan cenderung meningkat maka erupsi dapat terjadi dengan energi yang lebih besar dengan potensi atau ancaman bahaya dari lontaran material vulkanik berukuran batu (bom), lapili, atau pasir diperkirakan dapat menjangkau wilayah radius 4,5 Km dari pusat erupsi atau Kawah Verbeek.

Baca juga: Bakal Didistribusikan Januari Ini ke Daerah-daerah, Yamaha Luncurkan LEXi LX 155

Sedangkan untuk potensi atau ancaman dari abu erupsi dapat menyebar lebih luas atau jauh yang tergantung pada arah dan kecepatan angin.

Material erupsi yang jatuh dan terendapkan di bagian puncak dan lereng Gunung Marapi dapat menjadi lahar saat bercampur dengan air hujan.

Oleh karena itu terdapat potensi bahaya dari aliran atau banjir lahar pada lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Marapi.

Selain itu terdapat potensi bahaya dari gas-gas vulkanik beracun seperti gas CO2, CO, SO2, dan H₂S di area kawah atau puncak Gunung Marapi.

Sehubungan dengan naiknya status Gunung Marapi, PVMBG menghimbau agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki, pengunjung dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah,aliran dan bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak. jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukit Tinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas gunung.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Sinopsis My Demon Episode 14, Neraka Kita Sendiri

Baca juga: Kapan Puasa Rajab Mulai Dikerjakan? Berikut Ini Niat dan Jadwal Melaksanakannya

Baca juga: Fans AS Roma Paling Luar Biasa, Pelatihnya Bernama Jose Harry Mourinho Potter

Baca juga: Oknum Lapas dan Peredaran Narkoba

Berita Terkini