TRIBUNJAMBI.COM - Siswa SD di Dusun Muaro Lepat, Desa Datuk Nan Duo, Kecamatan Batang Asai, Sarolangun, Jambi, terpaksa menggunakan perahu untuk sampai ke sekolah.
Siswa SD di dusun ini harus menyeberangi Sungai Batang Asai untuk sampai ke sekolah, yakni SDN 156 di Desa Padang Jering, Batang Asai.
Jarak yang harus ditempuh siswa SD ini kisaran 2Km dan terpaksa menyeberangi sungai karena belum ada akses jembatan penghubung di dusun ini.
Syafi'i Masri, tokoh masyarakat Dusun Muaro Lepat saat dikonfirmasi mengatakan, dari zaman dahulu hingga sekarang Indonesia sudah merdeka, Dusun Muaro Lepat belum tersentuh pembangunan jembatan oleh pemerintah.
Menurutnya, jembatan dari Dusun Muaro Lepat ke Desa Padang Jering, sangat diperlukan untuk aktivitas masyarakat hingga anak-anak sekolah.
Baca juga: Siswa di Batang Asai Terpaksa Pakai Perahu ke Sekolah, Pj Bupati Sarolangun: Ini Jadi Perhatian Kita
Baca juga: Luhut Hadiri Pelantikan Maruli Simanjuntak Jadi KSAD: Dulu Cita-cita Beliau, Sekarang Mantunya Saja
"Di Muaro Lepat, SD-nya belum ada, dari zaman dahulu anak-anak disini sekolah di Desa Padang Jering, karena jarak tempuhnya lebih dekat dibandingkan ke Dusun Sendaran dan ke Desa Datuk Nan Duo mencapai 2 kilometer," kata Syafi'i Masri, Selasa (28/11/2023).
Ia juga menyebut, besar harapannya, Pemerintah Kabupaten Sarolangun segera membangun jembatan penghubung untuk memudahkan anak-anak sekolah dalam mengeyam pendidikan dan aktivitas perekonomian masyarakat setempat.
"Selaku warga, kami memang sudah lama mendambakan jembatan penghubung ini. Kasian anak sekolah dan masyarakat kesulitan menyebrangi sungai setiap hari. Apalagi kondisi sungai Batang Asai sering banjir tidak bisa menyebrang dan terpaksa anak tidak bisa ke sekolah," ujarnya.
Baca juga: Penyebab Oklin Fia Dituding Jadi Pelakor Ammar Zoni dari Irish Bella
Baca juga: Siswi SMAN di Bandung Loncat dari Lantai 3 Gedung Sekolah, Wakasek Bantah Karena Putus Cinta
Tanggapan Bupati
Menanggapi hal itu Pj Bupati Sarolangun Bachril Bakri menyebut akan diusulkan dalam proses perencanaan ke depan.
"Kita akan pelajari, bagaimana penanganannya, nanti PU lihat dulu" kata Bacril Bakri, Rabu (29/11/2023).
Ia juga mengatakan, terkait hal itu juga akan menjadi perhatian nya. Bahkan dirinya sudah minta kepala Dinas PUPR Sarolangun mempelajari dan menganalisa.
"Ya ini menjadi perhatian kita. Sudah saya minta Kadis PUPR untuk mempelajari dan menganalisanya," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas PUPR Sarolangun Arief Hamdani juga menyebut nanti akan dimasukkan dalam rencana kerja PUPR Sarolangun.
"Iya, ini jadi prioritas kita untuk jembatan itu," tutupnya. (Tribunjambi.com/Hasbi Sabirin)