Semangatnya sama sekali nggak turun bahkan waktu kemarin sempat lihat Pak Prabowo kan sempat ke rumahnya Pak Erick Thohir dan menyatakan secara clear Pak Erick support Pak Prabowo dan Mas Gibran.
Nggak ada kecewaan yang ada keikhlasan dan menurut saya yang paling penting buat Pak Erick Thohir adalah bagaimana caranya beliau fokus menjaga pemerintahan yang ada ini agar tetap perform karena itu tugas diberikan oleh Pak Jokowi.
Dan sebagai orang yang pernah berkhidmat di politik praktis, tentu Mbak Tsamara tidak lenyap begitu saja melihat perkembangan terkini. Boleh enggak saya tahu apa yang dilihat dari perkembangan politik terkini, terutama dengan munculnya anak muda sebagai calon wakil presiden?
Kalau menurut aku sih, ya, ini proses yang terjadi dalam politik gitu. Jadi, artinya mungkin ada kontestasi kompetisi. Tapi, so far, aku ngelihat para capres-cawapres ini kemarin aku baru nonton lagi salah satu ulang tahun media dan aku kira mereka sebenarnya cukup bersahabat.
Mereka cukup mengerti satu sama lain dan bahwa ada perbedaan visi misi, perbedaan gagasan itu wajar dan fair. Menurut aku sih yang paling penting di dalam pemilu ini adalah kemampuan para kandidat untuk memasukkan bahwa anak muda itu terakomodasi dengan baik itu yang paling penting.
Karena kita tahu, bahwa kita mengalami bonus demografi saat ini mayoritas penduduk kita adalah anak-anak muda tapi kita seringkali menganggap anak muda ini senangnya nonton TikTok, konser dan lain sebagainya. Itu benar tetapi ada lagi yang lebih substansial dan yang lebih penting bagi anak muda itu ada empat hal concern mereka.
Yang pertama, masalah ekonomi hijau, ya. Transisi energi polusi udara ini kan tentang masa depan bumi kita ini berkaitan dengan masa depan. Kita anak muda yang akan tinggal di bumi ini kalau Allah memberi kita umur panjang. Yang kedua misalnya masalah perumahan 81 jutaan anak muda itu tidak bisa mendapatkan akses perumahan.
Milenial tidak bisa mendapat akses terhadap perumahan itu harus menjadi salah satu isu yang banyak dibahas oleh para kandidat. Isu perempuan yang sering kali dilupakan oleh para kandidat yang selalu berkontestasi pada pilpres padahal isu perempuan sangat penting misalnya apa terkait dengan kekerasan seksual, KDRT, keterwakilan perempuan, peningkatan kemampuan finansial perempuan.
Ini seringkali dibahasnya setengah-setengah, enggak serius gitu kan. Dan yang paling penting adalah masalah stabilitas pekerjaan, lapangan pekerjaan karena harus diakui mau tidak mau dengan berkembangnya digitalisasi akan banyak lapangan pekerjaan hilang.
Jadi, perlu ada anak-anak muda kita yang meningkatkan skill set-nya, perlu ada pemikiran-pemikiran gimana supaya orang-orang terdidik, anak-anak muda yang lulus dari kuliah itu nggak nganggue. Memang ini persoalan-persoalan yang kompleks persoalan-persoalan yang harus dijadikan fokus oleh para kandidat.
Jangan sampai kita melupakan hal-hal yang sifatnya substansial kita lebih asik fokus terhadap misalnya apa sih yang dibicarakan oleh para elit politik karena aku punya kekhawatiran kita ini seperti jauh dengan anak muda yang selalu kita bicarakan.
Kita bicara terus tentang apa yang ada di kalangan elite, apa yang disibukkan oleh kalangan elite, apa yang dibicarakan elite itu terus pembahasannya padahal harusnya pembahasan sesungguhnya adalah pembahasan isu-isu yang berkaitan dengan pemilih terbesar kita hari ini yaitu anak muda.
Dan jangan lupa anak muda itu sama seperti kita semua mereka juga punya masalah kehidupan, yang paling penting mereka membutuhkan stabilitas keuangan, stabilitas keluarga makanya isu-isu kebijakannya mesti keluar.
Di pemilu kali ini, itu mendadak muncul anak-anak muda di panggung politik yang bukan kaleng-kaleng nasional, ada Mas Gibran Rakabuming, ada Mas Kaesang. Buat Anda surprise terkejut atau biasa saja?
Aku nggak surprise, karena menurut aku, mereka dua orang yang sudah cukup terlihat di dalam panggung publik. Jadi misalnya seperti Mas Gibran, kita tahu sudah jadi wali kota. Kita tahu kiprah Mas Gibran di Solo.