WAWANCARA EKSKLUSIF

Tsamara Amany dan Kedekatannya dengan Erick Thohir, Sudah Ikhlaskan Posisi Cawapres

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politikus muda, Tsamara Amany (kiri), berbicara seputar isu perempuan dan kepemudaan saat diwawancarai secara khusus Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra (kanan) di Studio Newsroom Tribun Network, Jakarta, Rabu (22/11).

Mbak Tsamara, kalau boleh tahu nih, berapa dekat Anda dengan Pak Erick Thohir yang kebetulan saat ini mendapatkan kepercayaan sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara?

Saya hubungan sama Pak Erick Thohir dekat, mungkin sangat dekat karena memang beliau itu mentor saya. Jadi, saya tuh bersyukur sekali dapat kesempatan yang mentoring beliau. Mungkin boleh cerita sedikit, dulu itu kenal Pak Erick ketika beliau menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Pak Jokowi dan Kyai Ma'ruf. Saya jadi salah satu wakil direktur. Pak Erick banyak sekali memberikan kesempatan kepada kami, anak-anak muda, termasuk pada

saya. Saya banyak mikirin menjadi juru bicara banyak ngurusin isu anak-anak muda gitu, bahkan kadang-kadang mendapingi Pak Jokowi dalam hal isu anak-anak muda.

Nah, karena beliau percaya pada saya, saya juga merasa orang ini hebat, ya, gitu orang baru di politik tapi percaya sama kita anak muda memberikan kesempatan.

Semenjak saat itu, saya merasa dekat dengan Pak Erick, saya merasa percaya dengan beliau dan beliau sering sekali melakukan mentoring-mentoring. Saya ini akan anak muda masuk ke politik langsung dan ketika itu saya juga lagi mulai beberapa usaha, usaha konten, usaha kecil-kecilan gitu.

Nah, selama saya di New York, saya sering sekali meminta pendapat Pak Erick, ya, kan beliau jagoanlah sebagai pengusaha enggak usah dipungkiri dan bisnisnya juga media. Jadi saya suka minta sama Pak Erick, suka dikasih wejangan tentang proses profesionalisme, tentang integritas, tentang membangun usaha yang sedikit-sedikit tentang politik juga.

Kedekatan itu karena beliau semenjak di TKN, semenjak saya di Amerika juga sering dapat mentoring dari beliau dan ketika kembali pun saya membantu beliau dalam kapasitas yang menurut saya menarik banyak mentoring soal pemerintahan.

Juga misalnya terkait lagi-lagi, misalnya masalah bagaimana membangun media yang bagus yang objektif dan lain sebagainya. Ini saling diskusi saling bicara jadi kedekatan itu juga ada kedekatan personalnya karena sejarah yang kita miliki dari bagaimana beliau mempercayai kita anak-anak muda.

Kalau boleh saya tahu, kan Pak Erick namanya sempat masuk di dalam berbagai survei sebagai orang yang punya peluang besar untuk menjadi kandidat wakil presiden. Bisa cerita sedikit terkait dengan posisi beliau kan popularitasnya oke?

Ya, memang saya juga sangat support Pak Erick untuk pergi ke jenjang yang lebih tinggi. Tetapi buat saya, ketika saya itu ingin mendukung Pak Erick, ketika saya ingin jadi bagian dari orang yang dimentori oleh beliau, bukan karena semata-mata Pak Erick bakal jadi cawapres dan capres.

Buat saya, yang membuat Pak Erick berbeda adalah value yang beliau tawarkan, kemampuan beliau bekerja, baik itu prestasi nilai paling penting untuk kita anak muda.

Bahwa akhirnya Pak Erick kemudian kemarin elektabilitasnya tinggi, popularitasnya tinggi menurut saya itu adalah konsekuensi dari hasil kerja-kerja beliau selama ini. Tetapi apakah itu menjadi tujuan utama saya kira enggak karena clear kok apa yang dikatakan Pak Erick dari awal ke kita-kita semua yang mendukung beliau.

Kalau memang garis tangan saya ya kita kerjakan tapi kalau nggak garis tangan kita fokus ngurus apa yang kita miliki saat ini, ada BUMN, ada sepak bola gitu.

Jadi karena memang dari awal set-nya sudah seperti itu beliau jelas kepada kita dan kita juga merasa oh iya clear gitu kalau memang kita dapat garis tangan kalau kita dapat amanah yang lebih besar, ya kita kerjakan. Tapi kalau memang tidak ya kita ikhlas kita fokus ke hal-hal yang kita miliki di depan mata.

Jadi kesimpulannya, boleh enggak saya katakan meskipun pernah digadang-gadang menjadi calon wakil presiden tapi kemudian realisasinya tidak. Beliau tidak kecewa gitu ya?

Halaman
1234

Berita Terkini