WAWANCARA EKSKLUSIF

Tsamara Amany dan Kedekatannya dengan Erick Thohir, Sudah Ikhlaskan Posisi Cawapres

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politikus muda, Tsamara Amany (kiri), berbicara seputar isu perempuan dan kepemudaan saat diwawancarai secara khusus Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra (kanan) di Studio Newsroom Tribun Network, Jakarta, Rabu (22/11).

TRIBUNJAMBI.COM - Politikus muda Tsamara Amany menegaskan menjadi pengikut setia pengusaha sekaligus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.

Tsamara menganggap Erick bukan sekadar tokoh tetapi juga mentor. Menurutnya, sosok Erick memiliki keahlian dalam mengawal isu-isu keresahan anak-anak muda sebagai penerus bangsa.

"Saya hubungan sama Pak Erick Thohir dekat, mungkin sangat dekat karena memang beliau itu mentor saya. Jadi saya tuh bersyukur sekali dapat kesempatan yang mentoring beliau," kata Tsamara dalam podcast di Gedung Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Rabu (22/11).

Mantan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menegaskan Erick tidak pernah kecewa dengan keputusan Prabowo Subianto memilih Gibran Rakabuming sebagai cawapres. Sebagai orang yang sangat dekat, Tsamara menilai mentornya itu sudah ikhlas mengingat masih banyak tugas pemerintahan yang harus diselesaikan.

“Semangatnya sama sekali nggak turun bahkan waktu kemarin sempat lihat Pak Prabowo kan sempat ke rumahnya Pak Erick Thohir dan menyatakan secara clear Pak Erick support Pak Prabowo dan Mas Gibran,” ucap Tsamara.

“Nggak ada kecewaan yang ada keikhlasan dan menurut saya yang paling penting buat Pak Erick Thohir adalah bagaimana caranya beliau fokus menjaga pemerintahan yang ada ini agar tetap perform karena itu tugas diberikan oleh Pak Jokowi,” imbuhnya.

Simak wawancara eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, dengan Tsamara Amany.

Boleh diceritakan kesibukan Mbak Tsamara sekarang ini?

Saat ini saya sedang membangun Komunitas Teman Sadar yang membantu korban-korban kekerasan seksual mendapatkan layanan psikologis. Jadi kita transformasi mereka melakukan aduan, membantu pembiayaan psikolog karena masalah seksualitas sangat berkaitan dengan pemulihan trauma, pemulihan kesehatan mentalnya dan lain-lain. Itu sih sekarang menjadi concern terbesar fokus utama aku ke depan.

Apakah orang-orang yang dapat bantuan atau pelayanan ini juga menyangkut di seluruh wilayah kita, di Indonesia?

Saat ini kita masih fokus di kota-kota besar saja, sebenarnya berbasis sama aduannya dari mana sih gitu, ya, bisa dari mana saja. Tapi kan kadang-kadang kualitas psikolognya terus kemudian gampangnya transportasi dan mobilisasi memang masih terpusat di kota-kota besar. Jadi, saat ini kita masih menangani di Surabaya dan di Jakarta.

Selain di bidang itu, apakah Mbak Tsamara juga masih berkhidmat di dunia lain?

Ada juga komunitas yang sekarang lagi aku bangun dengan teman-temanku anak-anak muda, yang namanya Pesta Kita. Jadi ini komunitas yang memang berkaitan dengan anak-anak muda memiliki komunitas dan berbasis pada isu. Misalnya kita ada teman-teman yang punya komunitas terkait pendidikan, terkait ekonomi kreatif, terkait perempuan itu semuanya bergabung menjadi satu wadah berbentuk Pesta Kita.

Kita ingin menyuarakan isu-isu tersebut dan kita ingin isu-isu ini men-shale para kandidat yang sekarang sedang bertarung maupun politisi-politisi maupun tokoh-tokoh publik untuk berbicara isu-isu substansi yang terkait anak muda. Pesta Kita ini juga didirikan karena kita menganggap yang mau menjadi jembatan itu Pak Erick Thohir waktu itu banyak isu atau misalnya persoalan-persoalan yang kita kumpulkan bersama-sama untuk kita sampaikan ke beliau.

Karena kita percaya mau enggak mau di dunia hari ini gitu ya realitas politiknya kita membutuhkan tokoh yang percaya dengan kita untuk bisa menyuarakan isu itu menjadi kebijakan.

Halaman
1234

Berita Terkini