TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Kabupaten Sarolangun merupakan daerah pertama di Provinsi Jambi bakal mendapatkan bantuan dana hibah dari United Nation Development Programme, Perserikatan Bangsa Bangsa (UNDP-PBB) dan kedutaan besar Jepang untuk penanganan karhutla.
Bantuan dana hibah yang bakal didapatkan itu, melalui upaya dan lobi Penjabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri, bersama teman dekatnya Prof Yosh Azuma yang ada di UNDP-PBB dan kedutaan besar Jepang di Jakarta.
Bachril Bakri usai menerima kunjungan dari kedutaan besar Jepang di kantor Bupati Sarolangun, Rabu (8/11/2023 kemarin mengatakan, bantuan dana hibah itu dalam rangka penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Sarolangun.
"Sebenarnya ada dua bantuan, dari UNDP-PBB berkaitan dengan program pemberdayaan masyarakat. Kemudian ada juga dari kedutaan besar Jepang berupa radar pendeteksi karhutla," katanya.
Kata Bachril Bakri, saat ini pihaknya bersama tim satgas karhutla Kabupaten Sarolangun masih melakukan proses penyusunan proposal dana hibah untuk UNDP dan Kedutaan Besar Jepang tersebut.
"Kita berharap nanti akan berproses lebih lanjut melalui Kemendagri dan Bappenas dan kedutaan besar jepang dan UNDP di Jakarta, nanti ada kerjasama bantuan hibah tersebut dan kita sedang menyusun proposal untuk segera kita ajukan," katanya lagi.
Sementara itu, Prof Yosh Azuma mengatakan, dirinya siap membantu Pemerintah Kabupaten Sarolangun untuk bisa mendapatkan bantuan dana hibah tersebut dari UNDP maupun kedutaan besar jepang.
Sebab, wilayah sumatera ini sudah dilakukan program yang sama, yang dimulai dari Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Lampung dan Jambi.
"Di Jambi, pertama kali ya baru Sarolangun, dan Bengkalis Riau untuk tahap pertama sudah selesai dan berhasil," kata Yosh Azuma.
Ia menyebut, bantuan dana hibah tentu akan sangat bermanfaat untuk penanganan karhutla di Kabupaten Sarolangun, salah satunya dengan adanya alat radar pendeteksi dini kebakaran hutan dan lahan
"Dari Menlu jepang kira-kira ,10 miliar, satu radar 1 miliar dan 5 miliar dan alat alat lainnya. Anggaran dari UNDP cukup besar capai triliunan. Ini program sudah ada di Bengkalis, kita menjadi pengembangan lebih lanjut berupa diseminasi tahap pertama. Kita harap bantuan bisa kita manfaatkan dengan baik. Mudah-mudahan proposalnya berhasil dan sukses dan saya berusaha semaksimal mungkin dengan pihak Pemda," pungkasnya.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Lihat Kualitas Air, PJ Bupati Sarolangun Bachril Bakri Tinjau Intek PDAM Tirta Sako Betuah
Baca juga: Seperti Blue Mountain Australia, Bachril Bakri Kagum Keindahan Wisata Pondok Buluh di Batang Asai
Baca juga: Bachril Bakri Berharap MPP Sarolangun Memudahkan Masyarakat Dapat Pelayanan