"Kedua, anggota koalisi belum konklusif untuk memutuskan siapa yang akan ditetapkan sebagai cawapres," ujar Arya.
Dia menilai, partai pengusung Prabowo memiliki kekuatan relatif merata.
Baca juga: Beri Pandangan Soal Kinerja Bupati Bungo, Abdul Muthalib Ajak Masyarakat Ikut Membangun
Baca juga: Prediksi Skor Rotherham vs Ipswich Town di Championship Malam Ini - 02.00 WIB
Ini membuat setiap partai ingin mengusung calon masing-masing sehingga belum terbentuk kesepakatan.
Alasan ketiga, kata Arya, partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) masih menghitung elektabilitas para tokoh yang akan disandingkan dengan Prabowo.
Jika rendah, bisa diganti. Arya menduga, koalisi Prabowo masih menunggu kepulangan Presiden Joko Widodo, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Erick Thohir yang sedang berkunjung ke China dan Arab Saudi.
Kunjungan tersebut untuk menghadiri Belt and Road Forum for International Cooperation ke-3 di Beijing dan KTT pertama ASEAN Gulf Cooperation Countries (GCC) di Riyadh.
"Kenapa menunggu? Karena Pak Zulhas ketua umum dan anggota koalisi, Pak Erick salah satu calon yang digadang, dan Pak Jokowi juga berpengaruh dalam koalisi itu," jelasnya.
Arya menilai keputusan Prabowo belum mengumumkan cawapres tidak akan berdampak di Pemilu 2024. Sebaliknya, koalisi pengusung Prabowo justru memiliki keputusan lebih kuat.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prabowo Subianto Sambangi Markas Partai Golkar,
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Ketua KPK Firli Bahuri Mangkir dari Panggilan Polda Metro Jaya, Minta Dijadwalkan Ulang
Baca juga: Diguyur Hujan, Kualitas Udara di Kota Jambi Mulai Membaik
Baca juga: Digadang Jadi Kandidat Bupati Bungo 2024, Jumiwan Aguza: Tergantung Kehendak Rakyat