Nah ini kan, Indonesia masih menghadapi tantangan karena kita kecepatan internet kita mohon maaf masih agak rendah dibandingkan dengan negara lain. Kita di angka 22 Mbps, nah untuk menjadi negara maju kita harus lompat menjadi soal berapa keperluannya kecepetan itu penting.
Jadi selain iklim ekosistem industri yang sehat, kualitas kecepatan internet juga harus memadai.
Indonesia saat ini baru diangka 78-82 persen internet di Indonesia, jadi masih sekitar 20 persenan, kasarnya rakyat Indonesia belum memperoleh bisa mengakses konektivitas internet atau digital di Indonesia.
Nah, itu pekerjaan rumah kita, termasuk Kominfo fokus di daerah-daerah 3T dimana banyak infrastruktur yang belum memadahi untuk melayani masyarakat di sana.
Nah, itu tugas kita, negara hadir untuk itu.
Kalau kota relatif oke, speednya akan ditambah lagi, dan saya yakin dan optimistis, karena teknologi ini kan berkembang maju sekarang ada teknologi baru yang namanya wireless akses, itu jangkauannya makin jauh.
Nah, untuk kawasan IKN ini mau yang kita pakai yang mana ini. Atau mix dari ketiganya?
Nah, itu teknologi kita serahkan kepada Telkom Indonesia, tapi kita lihat fiber optik sampai brounband, ya tetap saja seluller tetap kebutuhan.
Kalau starlinknya di sana (IKN Nusantara)?
Starlink itu, ini kan lebih banyak cocok di teknologi satelit cocok untuk daerah-daerah plural dan memiliki kejauhan.
Nah, persoalannya saat ini starlink belum memiliki izin penyelenggaraan telekomunikasi, baik penyelenggaraan jasa telekomunikasi di Indonesia, sehingga seluruh perizinan starlink wajib memenuhi seluruh persyaratan perusahaan perizinan satu pintu.
Di mana OSS berbasis risiko, karena sebelum izin ditetapkan makan perusahaan ini belum berhak dan belum memberikan layanan telekomunikasi di Indonesia.
Pada tahun 2022, Kominfo telah memberikan hak labuh satelit starlink, jadi ada Hak Labuh (Landing Right) di mana Starlink bekerja sama dengan Telkomsel anak perusahaan Telkom Indonesia Tbk, sebagai penyediaan layanan satelit yang digunakan sebagai jaringan backhaul yang menghubungkan infrastruktur backbound dengan BTS, melalui jaringan fiber optik.
Sehingga layanan yang diberikan adalah dari Telkomsel, selalu penyelenggara telekomunikasi bukan untuk layanan retail pelanggan yang langsung ke masyarakat tetapi sifatnya be to be, seperti itu.
Jadi liat, kita ingin industri telekomunikasi kita sehat, ekosistemnya, karena buat kami kedautalan data kita kan, ada isu kedaulatan data, kalau starlink seharusnya pakai IP address Indonesia, dan harus ada teropong data di Indonesia, nanti kalau misalnya Starlink nggak boleh dikontrol pemerintah Indonesia nanti dipakai judi online sama pornografi pakai Starlink semua.
IP address-nya harus dari Indonesia.