Jadi selain iklim ekosistem industri yang sehat, kualitas kecepatan internet juga harus memadahi," terangnya.
Masih ada kurang lebih 20 persen masyarakat di Indonesia yang belum mendapat akses internet.
Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kementeriannya dalam memenuhi hak menerika layanan internet.
Selain itu, Budi Arie juga bicara soal penggunaan Starlink di kawasan IKN Nusantara, nantinya.
Kini izin Starlink belum dikeluarkan untuk memberikan pelayanan di Indonesia.
Namun, pihaknya memberikan hak labuh kepada Starlink.
Lebih jauh, Budi membuka kemungkinan Starlink bisa beroperasi di Indonesia secara panuh.
Namun, dia mengingatkan soal Internet Protocol, atau Protokol Internet (IP) address yang harus dipegang oleh Indonesia.
Sebab, hal ini menyangkut proteksi dan kemanaan siber di Indonesia.
Apalagi, kini terus digalakan soal kedaulatan data pribadi yang menjadi kekuatan menuju negara maju.
Berikut petikan wawancara Menkominfo, Budi Arie Setiadi, dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, terkait Starlink serta kemanan data pribadi:
Pak Menteri, bisa cerita sedikit mengenai Starlink, bagaimana ini bisa menjelaskan kepada publik tentang Starlink?
Ya, suatu teknologi baru, distrupsi di mana teknologi ini memungkinkan dari satelit Leo yang berorbit, yang ketinggian 300 Km, sehingga pancaraan internet, dan memang ini cocok sebenarnya (kondisi Indonesia).
Teknologi seluller kita ini kan atau akses konektivitas internet kita itu di mungkinkan satu, oleh fiber optik, kedua dengan seluller broadband, jadi mulai dari fiber optik, broadband, ketiga satelit.
Nah ini ada gabungan lagi namanya Fixed Mobile Convergence, penggabungan dari semua sistem ini.