Pilpres 2024

Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Blak-blakan Sumber Dana Kampanye Pilpres 2024

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan blak-blakan soal sumber dana kampanye di Pilpres 2024 mendatang.

"Harus ada, bagaimana caranya biaya politik dibuat rendah," ujar Prabowo.

Ganjar Pranowo

Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menjelaskan dirinya tidak terlalu memikirkan dana kampanye di Pilpres mendatang. Lantaran, hal itu disebutnya merupakan bagian tugas dari partai politik.

Baca juga: Hasil Survei Terakhir Indikator: Basis PKB Pilih Prabowo Subianto dan Demokrat Pilih Anies Baswedan

Ganjar menilai dirinya tidak berjalan sendirian karena ada partai yang mengusung. Ia juga meyakini, soal dana kampanye, partai telah menyiapkan melalui pembiayaan gotong-royong.

"Saya tidak diberikan tugas untuk itu (pembiayaan kampanye), maka saya berjalan saja sesuai yang ditugaskan sebagai seorang capres," ujar Ganjar di acara yang sama.

Ganjar menambahkan, untuk menutupi besarnya biaya kampanye, tentu akan ada penggalangan dana dan donasi.

Model penggalangan dana atau donasi bisa bermacam-macam. Semisal melalui aplikasi yang bisa berkomunikasi dengan masyarakat, dan juga membuka donasi hingga menjual cendera mata.

"Donasi ini bisa dilakukan secara terbuka, yang penting transparan. Bisa akuntabel dan bisa dimintai pertanggungjawabannya," ujar Ganjar.

Anies Baswedan

Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan mendorong agar penggalangan dana dilakukan di tingkat relawan.

Baca juga: Kamhar Sebut Demokrat Serius Antar Prabowo Subianto Jadi Presiden di 2024, Sampai SBY Turun Gunung

Namun, uang yang terkumpul bukan buat menutupi dana kampanye pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

Dana tersebut dikembalikan ke relawan untuk melaksanakan kegiatan memenangkan pasangan capres-cawapres.

Di sisi lain, Anies menyebut pihaknya juga banyak diberi bantuan, tetapi bukan berbentuk uang. Semisal dipinjamkan kantor, mobil operasional, hingga penggajian para staf di sekretariat oleh orang atau perusahaan yang membantu.

Hal ini dinilai cukup untuk mengurangi beban dana kampanye yang besar.

Anies mengaku anggaran yang paling tinggi akan keluar saat menjelang kegiatan kampanye. Untuk menyiasati alat peraga kampanye, timnya akan menyediakan konten kampanye sehingga masyarakat dan relawan bisa mencetak sendiri.

Halaman
123

Berita Terkini