Pilpres 2024

Respon Muhaimin Iskandar Soal Partai Buruh Tak akan Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bacawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menanggapi soal keputusan Partai Buruh yang tidak akan mendukung pasangan Anies-Muhaimin(AMIN) di Pilpres 2024.

Hal ini menanggapi pernyataan Presiden Partai Buruh Said Iqbal yang tidak mendukung Anies karena ada sebuah pengkhianatan ke Partai Demokrat.

"Lah apa hubungannya dengan partai yang akhirnya mundur untuk tidak dukung Anies," kata Sahroni.

Baca juga: Respon Kapolri Soal Eks Kasat Narkoba Lampung Selatan Jadi Kurir Sindikat Fredy Pratama

Baca juga: Korupsi Pelindo II di Tanjung Jabung Timur Ternyata Kongkalikong dengan Pihak Kontraktor

Partai Buruh mengeliminasi nama bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan sebagai capres yang didukung.

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menjelaskan dua alasan mengapa para serikat buruh, anggota hingga pengurus partai di 38 provinsi tidak memasukkan nama Anies Baswedan.

Alasan pertama, juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said disebut telah mengobok-obok elite di internal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) terkait dukungan terhadap Anies.

Sejatinya, kata Said Iqbal, dukungan terhadap capres datang dari aspirasi buruh, bukan muncul dari serikat buruh. Apalagi dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serikat buruh dijelaskan, buruh tidak berpolitik.

"Di partai itu disiplin, sebelum ada keputusan partai, setiap organisasi tidak boleh mengambil sikap. Karena itu sikap Sudirman Said yang mengobok-obok KSPI rupanya mempengaruhi negatif di internal KSPI dan FSPMI sebagai salah satu unsur Partai Buruh. Sehingga dieliminasi, ditarik dukungannya," ucap Said Iqbal saat jumpa pers di DPP Partai Buruh, Rabu (13/9/2023).

Alasan kedua, yakni langkah deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dinilai oleh buruh sebagai pengkhianatan teman seperjuangan.

Buruh berpendapat, baru jadi bakal calon presiden, Anies sudah tidak amanah dalam menjalankan kerja sama dengan kawan seiring sejalan, apalagi jika nantinya terpilih menjadi presiden. Dikhawatirkan akan menghindari kontrak politik terhadap kesejahteraan buruh.

"Belum jadi capres sudah tidak amanah, kawan seiring sejalan dari berita yang kami dapat, ditusuk dari belakang. Itu belum jadi presiden, apalagi jadi presiden. Jadi melebihi petugas partai, kalau di buruh, Anies ini karyawan partai, tergantung pengusaha atau majikan partainya," ujar Said.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Nikita Mirzani Kembali Bongkar Perangai Buruk Lolly: Hidup Aja Gak Pernah Susah

Baca juga: Kades Teluk Lancang Ditahan Kejari Tebo, Sekdes Jadi Penjabat Sementara

Baca juga: Tak Terima Ditegur Pakai Helm saat Masuk ATM, Kapolsek di NTT Pukul Satpam Bank

Baca juga: Korupsi Pelindo II di Tanjabtim Jambi, Pimpinan Kongkalikong dengan Pihak Kontraktor

Artikel ini diolah dariĀ Tribunnews.com

Berita Terkini