TRIBUNJAMBI.COM - Mantan Kapolda Metro Jaya Komjen (Purn) Moch Sofjan Jacoeb mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Dia mendukung Ketua Umum Partai Gerindra itu melalui kelompok Gerakan Relawan Rakyat Pendukung Prabowo Presiden RI 2024 atau Gerrak PPRI 24.
Bahkan dia merupakan Ketua Umum Gerrak PPRI 24.
Sementara alasannya mendukung Menteri Pertahanan itu karena dianggap sebagai tokoh pemersatu bangsa.
Awalnya dia mengakui bisa saja menikmati masa-masa pensiun sebagai jenderal bintang tiga Polri.
Apalagi, Ia pun menyatakan orang seusianya fokus mengurus cucu dan beribadah.
"Kalau ditanya kenapa bapak mau, enggak ada kerjaan apa? tidak, tidak saya sudah pensiun, saya sudah purnawirawan, sudah waktunya saya jalan dengan anak cucu, sudah waktunya saya beribadah," kata Sofjan di Rumah Besar Relawan Prabowo 08 di Slipi, Jakarta Barat pada Jumat (21/7/2023).
Sofjan menyatakan dukungannya kepada Prabowo merupakan panggilan hati nurani.
Baca juga: Gegara Bertemu Prabowo Subianto, 3 Kader PDIP Dipanggil, Mulai Politisi Senior Hingga Anak Presiden
Baca juga: Siapa Cawapres Anies Baswedan? Demokrat Sepakat Ada Kriteria Nol, Apa Artinya?
Baca juga: Berita KKB Papua Hari Ini, Kondisi Terkini Pilot Susi Air yang Disandera Kelompok Egianus Kogoya
Karena itu, ia pun mengajak masyarakat untuk berjuang mendukung Prabowo menjadi presiden.
"Kenapa saya mau? panggilan jiwa saya, panggilan hati nurani saya, saya harus berjuang, ini saya mengajak masyarakat untuk bisa mendukung Prabowo menjadi presiden," jelas Sofjan.
Tak hanya itu, Sofjan menuturkan bahwa Prabowo dinilai sebagai sosok yang tepat memimpin bangsa.
Sebab, Eks Danjen Kopassus itu dinilai sebagai sosok yang bisa menjadi pemersatu bangsa.
"Saya lihat pak Prabowo ini pemersatu bangsa, dia mau mengorbankan kepentingan pribadinya, dia masuk kepada rezim pak Jokowi, itu berkorban namanya dia punya keyakinan bahwa pengikutnya akan marah, itu sudah diperhitungkan oleh Prabowo, tapi demi bangsa ini, demi persatuan ini apa boleh buat," kata Komjen (Purn) Sofjan Jacoeb.
Ia pun menyinggung Indonesia yang sempat mengalami polarisasi cebong dan kampret setelah Pilpres 2019 yang lalu.
Kekinian, semua hilang karena Prabowo mempersatukan kembali Indonesia.
Baca juga: Pilih Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo Atau Anies Baswedan? Ini Hasil 18 Survei 3 Bulan Terakhir
"Waktu itu ada kampret dan cebong dengan Prabowo masuk situ, hilang semua, hilang semua ini dia bisa mempersatukan, harapan kita ke depan kalau Prabowo menang Insyaallah dia yang bisa mempersatukan mungkin setelah pasca Pilpres, akan terjadi keras benturan, akan diajak oleh Prabowo untuk bersama-sama membangun bangsa ini," pungkasnya.
Gegara Temui Prabowo Subianto Buat 3 Kader PDI Perjuangan Dipanggil
Tiga kader PDI Perjuangan dipanggil dewan kehormatan partai usai bertemu Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Dalam pertemuan yang terjadi di waktu berbeda ada yang ditemui Menteri Pertahanan dan ada yang menemui Bacapres tersebut.
Dengan pertemuan itu disebut sebagai salah satu sinyal dukungan ke Prabowo sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.
Banyak yang menilai bahwa hal itu membuat soliditas internal PDI Perjuangan dalam mendukung pencapresan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 dinilai publik agak goyang.
Publik melihat dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah kader PDI Perjuangan seolah memberi sinyal dukungan terhadap bakal capres lainnya.
Dukungan yang bukan diusung oleh partainya itu seperti ke Prabowo Subianto.
Alhasil, atas tindakan mereka bertemu Prabowo Subianto tersebut akhirnya dipanggil oleh DPP PDIP.
Lantas siapa saja mereka yang dipanggil gara-gara bertemu Prabowo Subianto?
Baca juga: Dewan Dorong Pemprov Jambi Kejar PAD Participating Interest 10 Persen dari Perusahaan Migas
Gibran Rakabuming Raka
Bulan Mei 2023 lalu, Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka mengejutkan publik saat fotonya sedang makan malam dengan Prabowo Subianto beredar di media sosial.
Dalam pertemuan tersebut terdapat relawan Gibran yang kemudian menyatakan dukungannya terhadap Prabowo.
Akibatnya, DPP PDIP memanggil Gibran ke Jakarta untuk dimintai klarifikasi tiga hari setelahnya.
Dia menemui Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun.
Atas pemanggilan itu, putra sulung Presiden Jokowi itu ternyata tidak mendapat sanksi, hanya diberi nasihat.
Effendi Simbolon
Politisi senior PDIP, Effendi Simbolon dipanggil setelah mengundang Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Punguan Simbolon dohot Indonesia (PSBI) di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada 7 Juli 2023.
Effendi selaku Ketua Umum PSBI menyatakan bahwa Prabowo diundang ke Rakernas PSBI dalam kapasitas sebagai Menteri Pertahanan.
Namun dalam gelaran tersebut Effendi melemparkan sejumlah pujian bahkan sinyal dukungan kepada Prabowo sebagai calon bakal capres 2024.
Anggota DPR RI Komisi I itu pun dianggap melakukan manuver, di tengah partainya yang sudah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.
Diketahui, Effendi menyampaikan klarifikasi secara tertutup di hadapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun.
Baca juga: Pelatihan Kewirausahaan, DPRD Jambi Fadli Sudria: Para Pemuda Mampu Menciptakan Lapangan Pekerja
Dalam klarifikasinya, Effendi menuturkan bahwa Prabowo hadir memenuhi undangan di Rakernas PSBI dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan.
"Dalam forum itu dijelaskan bahwa Pak Prabowo diundang dalam kapasitas sebagai Menteri Pertahanan. Yang semula akan berbicara tentang aspek-aspek bela negara," kata Hasto.
Menurut Hasto, Effendi adalah sosok yang memahami betul terhadap kebijakan-kebijakan pertahanan dari Menhan Prabowo.
"Pak Effendi menyampaikan hal-hal yang bersifat objektif dan itu dilakukan dengan penuh pertanggungjawaban sebagai sosok yang lama berkecimpung di Komisi I DPR," kata Hasto.
Budiman Sudjatmiko
Terbaru, Budiman Sudjatmiko juga dipanggil menghadap DPP PDIP karena bertemu dengan Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam.
Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun mengatakan ada indikasi pelanggaran disiplin partai yang dilakukan Budiman Sudjatmiko.
"Iya pasti kita panggil, saya pulang dari reses dipanggil. Semua sama, itu aturan berlaku untuk semua anggota partai tanpa kecuali," kata Komarudin, Rabu (19/7/2023).
"Budiman malah datang di Prabowo. Itu indikasi pelanggaran disiplinnya itu," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Budiman mengaku siap dipanggil oleh PDIP buntut dari pertemuannya dengan Prabowo.
"Oh enggak ada masalah. Oh saya suka biasa kok dipanggil panggil," kata Budiman.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: KPPN Sampaikan Progres Kinerja APBN di Wilayah Kualatungkal Triwulan II tahun 2023
Baca juga: Titi Kamal Kembali Main Sinetron Usai 3 Tahun Vakum
Baca juga: Viral Aksi Kekerasan Senior Terhadap Juniornya di Sekolah Cianjur
Baca juga: 3 Orang Asal Tanjabbar Jambi Lulus Magang ke Jepang
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com