Makanya mereka melakukan aksi penutupan jalan agar pihak perusahaan tidak bisa melakukan pemanenan terhadap lahan yang dikuasainya.
"Kami tidak akan mundur sebelum lima orang masyarakat yang diamankan Polda Jambi dibebaskan," kata Muhtar lagi.
Aksi penutupan jalan ini mayoritas dilakukan oleh ibu-ibu. Bahkan mereka nekat membawa anak-anak dan balita. Di sana mereka standby selama 24 jam.
Mereka hanya pulang ke rumah saat hendak mandi dan ganti pakaian. Untuk makan minum, mereka terpaksa membuat dapur umum.
Nilawati perwakilan ibu-ibu yang ada di sana menyebut jika mereka tidak akan mundur walaupun sejengkal.
"Kami akan pertahankan hak kami," kata Nilawati.
Dia memastikan jika pemerintah hanya diam dan berpangku tangan melihat penderitaan masyarakat disini, maka akan banyak terdapat anak stunting.
"Ini ayahnya ditahan polisi, siapa yang mau ngasih dia makan," katanya sembari menggendong anak bayi.
"Mohon pak Jokowi, bantu kami. Pemerintah daerah tutup mata dengan penderitaan kami. Tolong pak Jokowi," imbuhnya.
Baca juga: Tuntut Lahan 306,75 Hektar, Warga Muaro Jambi Gugat PT. BGR
Baca juga: BREAKING NEWS Warga Rengas Condong Batanghari Blokir Jalan Puluhan Truk Batubara Putar Balik
Baca juga: Candi Pematang Jering, Destinasi Wisata Sejarah di Kabupaten Muaro Jambi