TRIBUNJAMBI.COM - SMRC merilis survei simulasi capres dan cawapres.
Survei dilakukan pada Mei 2023 dan dilakukan secara tertutup.
Hasilnya dari 8 nama bakal calon wakil presiden (bacawapres), Menteri BUMN Erick Thohir memiliki potensi paling besar untuk mendapatkan dukungan bila dipasangkan dengan bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo.
Pendiri SMRC Saiful Mujani mengatakan dalam survei tersebut nama Erick Thohir bersaing dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Erick mendapatkan dukungan sebesar 19,4 persen dan Sandiaga Uno 14,3 persen.
Hal tersebut disampaikannya dalam program Bedah Politik bertajuk Bakal Calon Wakil Presiden Pilihan Publik yang disiarkan perdana di kanal Youtube SMRC TV pada Kamis (29/6/2023).
"Kita menemukan di sini Erick bedanya sekitar 5 persen. Untuk signifikan dan meyakinkan harus dua kali margin of error. Jadi harusnya Erick 21 persen atau 20 persen itu baru kita bisa yakin. Kalau ini saya anggap kurang lebih seimbang antara Erick Thohir dan Sandiaga Uno. Kalau Erick Thohir dengan Mahfud MD itu memang berbeda signifikan," kata Saiful.
Baca juga: Respon Demokrat Soal Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Bertemu di Mekkah Saat Jalankan Haji
Baca juga: Pemkab Tanjabbar Umumkan Pemenang Pawai Takbiran Idul Adha 1444 H, Berikut Nama-namanya
"Jadi ada di sini nama Erick. Nama Erick untuk Ganjar Pranowo cukup bagus dibanding tokoh-tokoh lain terutama kalau dibandingkan dengan Khofifah, AHY. AHY kita masukan karena sangat dinamis. Arilangga Hartarto juga kita pertimbangkan tentu saja sebagai pimpinan partai yang cukup besar. Said Aqil dan Yahya Staquf sebagai tokoh NU," sambung dia.
Perihal nama AHY yang muncul dalam survei Mei 2023 atau sebelum muncul wacana berkoalisinya Partai Demokrat dengan PDIP tersebut, kata Saiful, survei menunjukkan dukungan terhadap AHY, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Menko Polhukam Mahfud MD tampak seimbang.
Selisih dukungan AHY, Khofifah, dan Mahfud, kata dia, tidak terlalu signfikan yakni hanya 5 persen.
Menurutnya, setidaknya selisihnya harus dua kali margin of error atau 6 persen agar perbedaannya signifikan.
"Kita bisa mengatakan Erick kelihatan paling potensial kemungkinannya untuk mendapatkan dukungan kalau dipasangkan dengan Ganjar Pranowo. Itu yang diinginkan," kata dia.
Namun demikian, kata dia, pertanyaan berikutnya adalah apakah memang nama-nama tersebut bisa mendongkrak suara Ganjar.
Untuk menjawab pertanyaan spesifik semacam itu, kata dia, memerlukan studi lebih lanjut.
"Kalau di sini, ini aspirasi masyarakat sebaiknya Ganjar wakilnya siapa. Apakah itu sudah pasti mendongkrak? Itu pertanyaan spesifik seperti itu harus ditelaah lebih lanjut," kata Saiful.