Pilpres 2024

Pengamat Ungkap Penyebab Partai Pendukung Anies Baswedan Kerap Saling Kritik dan Diekspos

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama tim kecil bakal Koalisi Perubahan dari Partai Nasdem Willy Aditya, dan dari PKS Sohibul Iman. Mereka mengadakan pertemuan di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

TRIBUNJAMBI.COM - Adi Prayitno selaku pengamat politik menyoroti partai politik pendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 yang kerap kali saling kritik dan diekspos ke publik.

Adapun Anies maju sebagai capres dari Koalisi Perubahan untuk persatuan.

Ada tiga partai dalam koalisi tersebut, yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS.

Ketiga partai tersebut yang belakangan ini kerap kali saling kritik mendapat sorotan dari pengamat politik.

Sorotan itu datang dari Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.

Dia mengatakan hal itu berimbas pada penurunan elektabilitas Anies Baswedan di sejumlah lembaga survei.

"Bagi Nasdem ya caleg-caleg dan partai pengusung yang lain belum maksimal, tak ada kelihatan baliho yang masif, salah satunya Demokrat, kan begitu," kata Adi Prayitno kepada Tribunnews.com, Rabu (21/6/2023).

Sementara Demokrat melihat turunnya elektabilitas Anies karena tak kunjung mengumumkan cawapres untuk Pilpres 2024.

Baca juga: Kata KPK Soal Denny Indrayana Sebut Anies Baswedan Segera Jadi Tersangka Formula E: Tak Terpengaruh

Baca juga: Respon Pengusaha Usai Presiden Jokowi Cabut Status Pandemi Covid-19

"Ini saling serang dan saling kritik, kenapa Anies elektabilitasnya tak kunjung naik secara signifikan. Tapi ini tidak bagus sebenarnya terlampau ditonjolkan kepada publik," kata Adi.

Menurutnya, mestinya ada evaluasi internal antarpartai pendukung Anies mengapa elektabilitas Anies itu turun.

"Sekalipun misalnya mesin politik pendukung Anies tak maksimal, caleg-caleg partai pendukung Anies belum maksimal, mestinya tak diekspos ke publik sebagai sebuah hubungan yang tak harmonis antarpartai pendukung Anies," kata Adi

"Jadi sekalipun belum maksimal dan belum total, ya mestinya tidak bocor ke publik, seakan-akan mempertontonkan kok antar partai pendukung Anies di Koalisi Perubahan tidak solid sehingga perang terbuka kerap terjadi," kata dia.

Adi masih ingat bagaimana soal pengumuman cawapres Anies, NasDem dan Demokrat juga saling melemparkan narasi kritik.

"Mestinya hal semacam ini tak meletup keluar. Cukup jadi konsumsi internal tentu untuk membuat kesan kepada publik bahwa pendukung Anies ini solid sebagai penantang di 2024," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menyebutkan bahwa turunnya elektabilitas Anies Baswedan di lembaga survei.

Halaman
1234

Berita Terkini