Adapun Cak Imin dipingit untuk tidak berbicara terkait Pilpres 2024 melalui hasil rapat pleno DPP PKB.
Ketua DPP PKB, Yusuf Chudlori mengatakan rapat pleno digelar sejak pukul 08.00 WIB tersebut membahas terkait persiapan Pilpres hingga pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
"Tadi sempat ada diskusi yang lumayan menghangat soal Pilpres. Rapat pleno DPP akhirnya memutuskan agar Gus Muhaimin Iskandar mulai hari ini dipingit, kalau bahasa Jawa, dipingit tidak boleh berbicara soal Pilpres," kata Ketua DPP PKB, Yusuf Chudlori dalam kesempatan itu.
Baca juga: Anies Baswedan Punya 4 Prinsip Soal Ambil Kebijakan, Ini Jawabannya Soal IKN Bila Jadi Presiden
Yusuf menegaskan PKB nantinya akan mendelegasikan kepada pengurus DPP untuk berbicara mengenai Pilpres.
"Cukup nanti mendelegasikan kepada pengurus DPP," ujarnya.
Pendukung Presiden Jokowi Dominan Pilih Prabowo Subianto
Masyarakat yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi dominan mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Temuan tersebut berdasarkan survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
Hasilnya menyebutkan nama Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan RI (Menhan) itu unggul dari dua kandidat calon lainnya.
Kedua capres yang diungguli Prabowo Subianto itu yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan bahwa mayoritas publik yang memilih Prabowo yakni dominan mereka yang puas dengan kinerja presiden Jokowi.
Sebanyak 39,5 persen publik yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi menyatakan mendukung Prabowo.
Sementara untuk Ganjar Pranowo hanya sebesar 38,7 persen dan untuk Anies Baswedan hanya 14,1 persen.
"Yang puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Prabowo," kata Adjie dalam paparannya yang disampaikan, Senin (19/6/2023).
Sementara sebaliknya, untuk publik yang merasa tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi justru memilih Anies Baswedan di Pilpres.
Baca juga: Pengamat Sebut Demokrat Galau, Jika Mau Usung Ganjar Pranowo Lebih Berpeluang Menang di Pemilu 2024