Belasan Tahun Merantau ke Jambi, Sukemi Sukses Berjualan Tekwan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sukemi pedagang Tekwan di Kota Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Bagi beberpa perantau Kota Jambi bisa dikatakan cukup ramah untuk mengais rejeki.

Setidaknya ini dirasakan Sukemi, pria asal pulau Jawa yang memboyong keluarganya ke Jambi 15 tahun silam.

Sukemi menceritakan pada saat pertama datang ke Jambi dia telah mencoba berbagai usaha khususnya dalam hal perdagangan, namun baru merasakan kesuksesan saat berjualan tekwan.

"Di tekwan ini lah rezeki saya terbuka," ujarnya

Sukemi sendiri memulai berjualan tekwan lebih dari 10 tahun yang lalu, di saat Susilo Bambang Yudoyono (SBY) masih menjadi Presiden.

Dari hasil penjualan tekwan ini, Sukemi mampu membagun rumah hingga sekolahkan anak-anaknya sampai ke tingkat universitas.

Di tahun-tahun awal berjualan dia mempu meraup omset hingga Rp 1 juta perhari, namun sekarang sudah jauh berkurang karena beberapa faktor di antaranya Covid 19.

Konsumen Sukemi mengenal Tekwan Sukemi dengan nama Tekwan NH.

Lokasi jualan yang berdekatan dengan Swalayan NH dan Universitas Nurdin Hamzah membuat pelanggan menamainya dengan nama Tekwan NH.

Namun Sukemi membatah naman NH itu merujuk nama Nurdin Hamzah seperti beberpa tempat yang ada di sana.

"Kadang orang salah paham, NH itu di kira mengambil nama swalayan dan Universitas padahal artinya Numpang Hidup,' ujarnya.

Digunakannya nama Numpang Hidup karnea Sukemi sendiri merupakan perantauan dari Pulau Jawa yang mengadu nasib di Jambi.

Dia datang ke Jambi sekitar 15 tahun yang lalu dan telah mencoba berbagai peruntungan dan sukses di bisnis berjualan tekwan.

Tekwan NH sendiri tidak menempati bagunan permainan, hanya berada di teras Dealer Kawasaki, berdampingan dengan penjualan nasi uduk.

Kondisi ini membuat tekwan NH hanya bisa dijumpai dari sore hari hingga malam hari, di saat Dealer telah tutup

Halaman
12

Berita Terkini