TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Masyarakat Sarolangun diperbolehkan untuk membuka pasar bedug saat Ramadhan 1443 Hijriah oleh Pemerintah Kabupaten Sarolangun.
Bupati Sarolangun Cek Endra berkata, untuk pelaksanaan pasar beduk dengan kondisi pandemi Covid-19 yang menurutnya mereda kini mulai dilonggarkan.
"Seperti biasalah saya pikir, saya memang belum menerima usulan untuk pasar beduk dari bawah, karena memang biasanya mereka mengajukan itu tapi saya belum melihat itu," ungkapnya, Selasa (29/3/2022).
Pemerintah Kabupaten Sarolangun memberikan kelonggaran untuk masyarakat dalam beraktivitas Ramadhan, karena rendahnya kasus Covid-19 dan didukung status level dua.
"Kalau dulukan larangan karena kondisi Covid-19 dan hari ini sudah menjadi level dua tentu ada kelonggaran termasuk sholat tarawih juga nantinya," jelasnya.
Cek Endra menjelaskan, untuk penggelaran pasar beduk tahun ini di Sarolangun diperbolehkan. Meski adanya larangan berkumpul itu nanti tidak akan terlalu diketatkan. Pada 2022 ini pihaknya tidak menyediakan lokasi khusus untuk penggelaran pasar beduk untuk masyarakat Sarolangun.
"Kita hanya ada lokasi di pasar bawah, beberapa spot lain dipinggir jalan. Kalau kita buat kawasan khusus kemarin, sudah pernah kita coba tapi ternyata tidak banyak pengunjung kalau di ubah tempatnya," jelasnya.
Sementara itu, Cek Endra mengatakan untuk pasar beduk akan dibiarkan menyebar dibeberapa wilayah dan sudah pasti biasa mereka lakukan disitu.
"Silahkan jangan terlalu kita mengatur yang penting tertib saja," ujarnya.
Dia menghimbau, pelaksanaan ibadah ramadhan diharapkan masyarakat menghormati orang-orang yang tengah berpuasa.
Baik restoran dan rumah makan untuk tidak terlalu fulgar dalam mempengaruhi yang berpuasa.
"Termasuk petasan anak-anak jangan mengganggu orang-orang yang sholat tarawih," tutupnya.
Baca juga: Kakek Hasan Basri Bebas Dalam Dakwaan Perusakan Anak Pinang di Sarolangun
Baca juga: Buat SIM di Sarolangun Bakal Pakai BPJS
Baca juga: Helmi Lantik LAM Kecamatan Sarolangun Diapresiasi Berperan Aktif