Komplotan Bandit dari Sumsel Beraksi di 9 Negara, Apes di Kampung Sendiri

Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Unit I Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel pimpinan Kanit AKP Willy Oscar menangkap tersangka bandit pecah kaca lintas negara, Selasa (2/11/2021).

TRIBUNJAMBI.COM, PALEMBANG - Unit I Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel meringkus tiga warga Sumsel yang nekat jadi bandit pecah kaca yang sering beraksi lintas negara.

Selain di Indonesia komplotan yang beraksi dengan modus pecah kaca ini juga beraksi di Singapura, Malaysia, Thailand, Brunai Darussalam, Myanmar, Timor Leste), Asia Timur (Hongkong dan Taiwan) hingga Timur Tengah (Oman).

Seorang tersangka, Erwin Aprianto alias Erwin (42) mengaku pernah bekerja di sebuah perusahaan di negara Malaysia selama setahun.

Hingga akhirnya di tahun 1996 silam dia memutuskan terjun ke dunia kejahatan setelah tergiur ajakan teman yang lebih dulu berprofesi sebagai bandit pecah kaca.

"Karena hasilnya cukup besar, saya jadinya tertarik," ujarnya, Selasa (2/10/2021).

Tak terhitung sudah berapa kali Erwin dan komplotannya beraksi di luar negeri.

Bahkan mereka pernah dideportasi akibat tindak kejahatan yang sudah dilakukan, sedangkan di Indonesia masing-masing dari mereka bahkan pernah dipenjara atas kasus serupa.

Namun hal itu ternyata tidak cukup membuat kawanan bandit ini jera.

Erwin mengungkapkan, setelah cukup lama berkeliling di sejumlah negara, komplotannya memutuskan untuk pulang ke Indonesia di tahun 2020 lantaran pandemi yang melanda dunia.

Sejak itu mereka jadi tak punya lagi penghasilan sehingga memutuskan untuk beraksi di provinsi sendiri.

"Uangnya untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.

Baca juga: Kapolres Tebing Tinggi Dicopot, Buntut Sang Istri Main TikTok Sambil Pamer Uang Arisan

Tak main-main, ketika beraksi mereka bahkan bisa meraup uang sampai ratusan juta rupiah.

Seperti aksi terakhir yang mereka lakukan di Kabupaten Ogan Ilir Sumsel dengan hasil mencapai Rp.128 juta.

Ketiganya lalu mendapat jatah masing-masing Rp30 juta sedangkan sisanya diberikan ke rekannya B yang hingga kini masih buron.

"Modal kami cuma pengalaman sama pakai alat sederhana.

Halaman
123

Berita Terkini