Direktur RSJ Banda Aceh Makhrozal juga membenarkan, pria dengan gangguan jiwa itu pertama kali datang di di RSJ sekitar 12 tahun lalu atau pada 2009. Saat itu pihak RSJ kesulitan mendapatkan informasi mengenai Abrip Asep.
"Saat ada keluarga yang datang mencari anaknya, anggota Brimob hilang setelah tsunami tahun 2014, saya belum tahu bahwa ada pasien yang diduga Abrip Asep itu diantarkan ke RSJ oleh almarhum Jauhari, kepala desa sebelum saya, tapi keluarganya itu sempat memperlihatkan foto anak yang mereka cari kepada saya saat itu," katanya.
Baca Berita Lainnya di sini
SUMBER ARTIKEL : Kompas.com