Ia menyebut konsumen harusnya bijak, harus kasihan dengan kurir yang gajinya tak seberapa. Tak seharusnya diperlakukan lagi seperti itu.
“Bukan saya saja yang kena, teman-teman saya juga ada ngalami hal begitu,” kata Noppal yang sudah bekerja selama 14 bulan.
Kalau seandainya ada paket datang, kata Noppal langsung saja kasih uangnya.
Kebanyakan kurir itu habis waktu pada konsumen yang masih gaptek, hanya gara-gara bingung barang apa yang dipesan.
Menurutnya atas penyelesaian kejadian ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Jangan melalui perantara. Kalau mau damai saya terima," ucapnya.
“Pesanan yang tadinya dikembalikan, saya proses lagi di kantor untuk dikembalikan lagi ke toko yang dipesan konsumen,” pungkasnya.
Sebelumnya kepada Tribun, Amzi mengakui memang ia menolak bayar sepatu dengan pembayaran sistem COD atau cash on delivery tersebut.
Penolakan itu berawal dari ukuran yang tertera di kotak sebelum di buka.
Dia melihat di kotak tertera ukuran nomor 40.
"Padahal saya pesan ukuran 39," kata Amzi kepada Tribun, Jumat (12/2/2021).
Karena salah ukuran, ia mengembalikan paketnya.
"Barangnya nggak sesuai, saya pesan ukuran 39 tap sepatu yang datang ukuran 40 di kotak,” katanya.
Lalu kurir mengatakan Amzi harus mengikuti prosedur, yakni barang datang konsumen harus dibayar.
Penjelasna itu membuat Amzi merasa tidak nyaman, sehingga terjadi cekcok mulut antara dia dengan kurir.