Gempa Majene dan Sriwijaya Air Buktikan Ramalan Mbak You, Ini yang Terjadi di Tahun 2021 Selanjutnya
TRIBUNJAMBI.COM -- Mbak You, seorang paranormal kejawen pernah menerawang bahwa akan terjadi bencana alam dan kecelakaan tranpotasi di awal tahun 2021.
Jatuhnya pesawat Sriwjaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu pada Sabtu ( 9/1/2021) lalu, seperti membuktikan bahwa ramalan Mbak You benar terjadi.
Ramalan lainnya mengenai gempa bumi kini pun menjadi kenyataan. Gempa bumi M6,2 yang mengguncang Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat telah menghancurkan banyak bangunan dan menelan korban jiwa.
Mengulang hasil penerawangan Mbak You di tahun 2021.
Baca juga: Mbak You Ramal Ada Kecelakaan Pesawat Lagi Setelah Sriwijaya Air, Denny Sumargo Sampai Ketakutan
Baca juga: Digoyang 7 Detik Kantor Gubernur Sulbar Langsung Runtuh, Foto-foto Gempa M 6,2 di Majene dan Mamuju
Baca juga: KIAMAT Perang Dunia III Bisa Pecah, China Murka Ditantang AS di LCS, Biden Sebut Xi Jinping Preman
Menurut paranormal Kejawen itu akan ada banyak bencana alam yang terjadi sepanjang tahun ini.
"Awal tahun 2021 bencana alam akan meraja. Dari gunung yang erupsi akhirnya meletus. Ada di beberapa tempat dan ada yang tidak bisa keluar dari zona karena begitu tebalnya debu tersebut. Gunung yang tidak aktif pun akan mengeluarkan erupsi dan itu tidak di satu tempat. Tempat yang biasa kita pakai wisata juga akan terkena," sebut Mbak You, Sabtu (21/11).
Gempa, menurut Mbak You, juga akan terjadi di beberapa wilayan Indonesia. Di antaranya terjadi di kawasan pesisir.
Gempa Majene
Awal tahun 2021 ini juga diwarnai gempa bumi di wilayah Indonesia. Kali ini gempa megguncang Majene , Sulawesi Barat
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan soal gempa bumi \erskala 6,2 richter yang melanda Mamuju Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari tadi.
Dikabarkan melalui BPBD Majene, ada sejumlah bangunan yang rusak dan kawasan longsor.
"Longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus), sebanyak 62 unit rumah rusak (data sementara), 1 unit Puskesmas (RB) dan 1 Kantor danramil Malunda (RB)," kata Raditya Jati selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangannya, Jumat (15/1/2021).
Selain itu, dikatakan Jati, BPBD Mamuju melaporkan korban meninggal dunia 3 orang dan luka-luka 24.
"Sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sedangkan kerugian material berupa kerusakan, antara lain Hotel Maleo dan Kantor Gubernur Sulbar mengalami rusak berat (RB)," katanya
Jati menambahkan BPBD setempat melakukan penanganan darurat.
"Seperti penanganan korban luka, evakuasi, pendataan dan pendirian pos pengungsian. Kebutuhan mendesak saat ini berupa sembako, selimut dan tikar, tenda keluarga, pelayanan medis dan terpal," tambah Jati.
"Kami masih memantau dan berkoordinasi dengan beberapa BPBD yang terdampak guncangan gempa. Kepala BNPB Doni Monardo akan berkoordinasi dengan BPBD terdampak di lokasi bencana pada pagi ini," pungkasmya
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene menginformasikan warganya merasakan gempa kuat selama 5 hingga 7 detik.
Baca juga: Viral Wanita Ini Lari Selamatkan Diri Malah Tertabrak Motor, Gempa Hancurkan Kantor Gubernur Sulbar
Baca juga: Refly Harun Terancam Penjara Gegara Omongan Gus Nur, Polisi Cari Bukti Ujaran Kebencian pada NU
Baca juga: Setiap Hari Marah Sejak Jadi Mensos, Tensi Darah Risma Naik Sampai 170 Pulang Kepala Saya Panas!
Gempa yang berpusat 6 km timur laut Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) membuat para warga panik.
Kepanikan membuat mereka keluar rumah. Laporan yang diterima Pusat Pengendali Operasi BNPB pada dini hari tadi menyebutkan masyarakat masih berada di luar rumah mengantisipasi gempa susulan.
Hal serupa dirasakan warga Kabupaten Polewali Mandar. BPBD setempat menginformasikan gempa dirasakan warga cukup kuat sekitar 5 hingga 7 detik.
Guncangan memicu kepanikan hingga keluar rumah.
Berdasarkan analisis peta guncangan BMKG yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa M6,2 ini memicu kekuatan guncangan IV - V MMI di Majene, III MMI di Palu, Sulawesi Tengah dan II MMI di Makasar, Sulawesi Selatan.
Skala Mercalli tersebut merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa. Deskripsi BMKG pada skala V MMI menunjukkan getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Sedangkan IV MMI, skala ini menunjukkan pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela dan pintu berderik serta dinding berbunyi.
Skala III MMI menunjukkan adanya getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Berikutnya II MMI, ini menunjukkan adanya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Terkait dengan gempa M6,2 ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan parameter gempa terjadi pada pukul 01.28 WIB yang berpusat 6 km timur laut Majene.
Pusat gempa memiliki kedalaman 10 km. Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa tidak memicu terjadinya tsunami.
Setiap orang punya kepercayaan masing-masing, termasuk pada ramalam Mbak You. Namun yang perlu kita lakukan adalah tetap bersandar pada Tuhan. (bintang/tribunnews/pos kupang)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Mbak You Pernah Ramal Gempa di Awal Tahun 2021 , Bencana di Mejene Bukti Ramalan Paranormal Nyata?.